Kiat untuk Trader Teknikal

Dalam bimbingan trading yang disimpulkan dari kisah horor si tuan serakah, telah dipahami bahwa profesi dan latar belakang trader tidak bisa menjadi tolak ukur kesuksesan di dunia trading. Prinsip itu pun berlaku bagi keahlian analisa seorang trader.
Hanya karena pengamatan teknikal berakar dari perhitungan matematis, bukan berarti setiap ahli matematika bisa selalu menjadi trader teknikal terbaik. Kenyataannya, mereka yang menganut pengamatan teknikal datang dari beragam latar belakang, dengan pola kebiasaan dan cara trading yang tak kalah bervariasinya. Ada yang berkali-kali membuka posisi dalam sehari, tapi ada pula yang tak membuka posisi apapun meski sudah memantau chart selama berjam-jam.
Apapun cara para trader teknikal sukses, ternyata ada 10 kiat sukses trader teknikal yang selalu mereka terapkan. Kesepuluh kiat itu dirangkum dalam edisi kedua “Technical Analysis for Dummies”, buku karangan Barbara Rockefeller. Apa sajakah kiat sukses trader yang diungkapkan dalam buku tersebut?
1. Abaikan Kata Orang, Fokus Hanya Pada Chart
substansi pengamatan teknikal adalah menggunakan pengamatan harga di chart sebagai basis menentukan keputusan buy atau sell. Sebagai teknikalis sejati, Anda tak perlu pusing-pusing memikirkan apa kata para ahli tentang peluang di chart Anda. Bagaimanapun juga, grafik trading harusnya diatur sesuai setup teknikal Anda sendiri, sehingga tak ada gunanya memperhatikan opini orang lain yang setup chart-nya tidak sama dengan kepunyaan Anda.
Lebih dari hanya mengabaikan simpang siur pengamatan dari orang lain, trader teknikal juga tidak banyak memperhitungkan pengaruh dari faktor fundamental. “Chart harga sudah mengandung semua petunjuk yang perlu digunakan seorang trader teknikal. Event besar berdampak tinggi biasanya mengalahkan teknikal dalam kurun waktu beberapa hari atau minggu. Bagi trader teknikal, cara terbaik menghadapi kesempatan seperti itu adalah exit dan tunggu,” ungkap Barbara Rockefeller.
2. Berteman Dengan Trend
Perlu dipahami, penjelasan trend bagi setiap trader bisa berbeda-beda. untuk Barbara, ada trader yang mengidentifikasi sebuah trend dari pergerakan 6 candlestick di time frame 10 menit, ada pula trader yang baru mengmengukuhkan trend dari pergerakan ratusan candlestick di time frame mingguan.
Apapun cara Anda mengingat trend, tanamkan pemahaman bahwa trend bukanlah sesuatu yang patut dimusuhi. Trader teknikal bertindak sesuai apa yang didapatkan dari pengamatan chart, bukan bersumber pada prediksi yang belum ada basisnya. Apabila trend harga masih terus menguat, trader teknikal tak akan gegabah melawan trend. Inilah kiat sukses trader yang sebenarnya sudah menjadi pengetahuan umum, tapi jarang direalisasikan, karena banyak trader terlalu fokus pada peluang reversal yang kadang terlalu “dipaksakan”.
3. Tak Ragu Menutup Posisi
Pernahkah Anda tahu istilah “buy and hold”? Di zaman dulu, teknik beli dan tahan mungkin difavoritkan karena dianggap bisa memaksimalkan keuntungan trading. Tapi di masa sekarang, cara seperti itu kurang realistis diterapkan, terutama bagi trader jangka pendek atau mereka yang bemodal cekak.
Kenyataannya, terus-menerus membiarkan posisi ter-floating tanpa rencana exit yang jelas sangatlah tidak disarankan dalam trading forex. Selain membutuhkan usaha maksimum karena Anda perlu siaga memantau chart, teknik seperti itu kurang terintegrasi dengan sistem manajemen risiko.
Dalam hal ini, kiat sukses trader teknikal terletak pada kewaspadaan mereka untuk menutup posisi trading, baik yang sudah laba maupun loss. Prinsipnya, jika sudah laba sesuai target maka jangan ragu untuk close, dan apabila loss sudah mencapai batas toleransi risiko, maka segeralah tutup posisi.
4. Bertanggung Jawab Terhadap Trading Sendiri
“Dalam menentukan posisi trading yang benar, tidak ada yang namanya hasil tak terencana atau hanya keberuntungan,” ujar Barbara Rockefeller. untuknya, setiap trader teknikal haruslah sudah merencanakan semuanya di awal dan dapat mempertanggungjawabkan setiap perolehan trading, entah itu loss ataupun laba. Dengan cara itulah trader dapat dikatakan telah berhasil menerapkan kedisiplinan.
Jika trader tak dapat bertanggung jawab, itu artinya ia tidak trading bersumber pada rencana trading yang disusunnya sendiri. Apakah itu disebabkan oleh dorongan batin trading, atau justru dikarenakan mengikuti saran orang lain, gagal konsisten terhadap trading plan sendiri akan berakibat fatal pada masa depan seorang trader.
Bagi trader teknikal yang cenderung berpikiran analitis, seharusnya tidaklah sulit untuk senantiasa menerapkan trading plan. Namun kadang kala, faktor batin masih sering mendominasi mereka yang masih awam. Dalam hal ini, kiat sukses trader untuk memprediksi hal itu adalah, berprinsip pada ide yang senada dengan ucapan Barbara Rockefeller di awal bab ini.
5. Menghindari Euforia Dan Rasa Putus Asa
Kiat ini merupakan salah satu tips ampuh membinasakan rasa ingin mangkir dari trading plan. Mengapa? Karena batin trading yang merusak kedisiplinan seringkali disebabkan oleh euforia ketika mendapat laba berturut-turut, atau perasaan putus asa setelah sering loss.
Sebagai trader teknikal, Anda tak sepatutnya menoleransi batin-batin tersebut mengubah cara trading yang sudah direncanakan sedari awal. Karena itu Sebanyak apapun untung dan ruginya, tidak perlu terpancing “memperbaikinya” dengan mengubah cara trading sesuka hati. Jika memang perlu diadakan perbaikan, maka lakukan setelah melalui proses evaluasi trading yang rasional.
6. Tidak Terobsesi Membuktikan Diri
Membuktikan kebenaran pengamatan sudah menjadi masalah umum di kalangan trader. Jika ingin sukses dan bertahan lama di dunia trading, hindari masalah itu sebisa mungkin. Kekurangan ini mendorong seorang trader untuk menyangkal sifat alamiahnya sebagai manusia; bahwa setiap orang pasti pernah salah.
Alhasil, ia akan sulit menerima kerugian karena menyangka pengamatannya selalu benar. Ketika posisinya sudah merugi, trader tersebut akan bersikeras untuk mempertahankan tradingnya, dengan alasan harga sebentar lagi akan berbalik. Jika sudah seperti itu, ia sudah lupa bahwa memprediksi pergerakan harga tak bisa hanya bermodalkan “harapan”. Oleh karena itu, kiat sukses trader dalam hal ini masih berkaitan dengan kejiwaan trading. Tanggalkan ego jika ingin berhasil menjadi trader, sebab untuk laba tidak harus selalu benar.
7. Bisa Mempertahankan keberlanjutan
Menjadi trader teknikal yang sukses tak hanya berpusat pada kemampuan melakukan pengamatan, tapi juga mengingat arti penting pengelolaan risiko. Untuk apa bisa membuktikan kebenaran pengamatan jika tak bisa laba secara konsisten? keterampilan seperti itu hanya diperlukan oleh analis, bukan seorang trader.
Menurut Barbara Rockefeller, ada 3 alasan mengapa trader teknikal gagal mempertahankan keberlanjutan keuntungan, di antaranya adalah:
Tidak pernah menggunakan stop loss.
Sering mengisarkan stop loss bersumber pada sinyal penunjuk yang belum di-backtest.
Terlalu percaya diri dan menyangka market akan bergerak sesuai perkiraan sendiri.
Jadi apabila Anda ingin meningkatkan keberlanjutan trading, menghindari 3 tindakan di atas bisa menjadi permulaan yang baik.
8. mendalami Kaidah Backtest Indikator
Hanya karena suatu penunjuk berfungsi dengan baik pada data historis, bukan berarti tool tersebut akan selalu menyajikan hasil serupa di masa depan. Barbara menekankan bahwa seorang trader teknikal yang baik selalu menggunakan persepsi realistis saat melakukan backtest.
Sekalipun hasil backtest Anda mengatakan jika penunjuk tersebut bisa membawa persentasi laba 80%, tidak perlu terlalu berpatokan pada angka tersebut, karena perhitungan itu hanya didasarkan pada harga di masa lalu. Para trader teknikal profesional mengukur keberhasilan sistem bukan dari kesesuaiannya terhadap hasil backtest, tapi pada tingkat labaabilitas secara lengkapnya. Jika rasio laba-loss akhirnya masih melebihi 1:1, maka kinerja suatu penunjuk belum layak dikatakan gagal.
9. Realistis Dalam Menentukan Position Sizing
kiat sukses trader yang satu ini berpatok pada apa yang ada di chart, sesuai prinsip teknikalis pada umumnya. Manfaat menggunakan penunjuk dalam pengamatan teknikal bisa digunakan untuk mengukur peluang keberhasilan, sehingga dari sini trader dapat menyesuaikan position sizing-nya secara ideal
Katakanlah Anda berencana entry trading dengan stochastic dan mengukuhkan price action. Apabila sinyal hanya muncul dari stochastic, tentu Anda akan ragu untuk mengambil posisi besar. Sementara jika sinyal stochastic turut dimengukuhkan oleh price action, maka hal itu akan semakin meningkatkan peluang keberhasilan, sehingga dapat menjadi landasan Anda untuk memperbesar ukuran trading.
10. Melakukan Diversifikasi
kiat sukses trader yang satu ini bertujuan untuk mengurangi risiko dan memiliki 2 artian, yaitu:
varietas penunjuk: “Anda dapat meningkatkan probabilitas trading dengan menggunakan mengukuhkan penunjuk-penunjuk dari jenis yang berlainan (misalnya: penunjuk trend dengan oscillator, support resistance dengan price action, dsb.). Sebaliknya, Anda tak akan mendapat probabilitas meyakinkan jika berkonsultasi pada 2 penunjuk dari golongan yang sama,” kata Barbara Rockefeller.
Trader wanita yang gemar bermain dengan bar dan candlestick ini menggunakan penunjuk Momentum dan RSI sebagai contoh. Menurutnya, jika kedua penunjuk itu digunakan bersamaan, tak ada petunjuk tambahan yang diperoleh trader. “Perluas cakrawala Anda dengan mencari konsep penunjuk lain, daripada memaksa penunjuk-penunjuk itu untuk memberikan parameter yang Anda inginkan,” imbuhnya.
varietas aset: Sebagai trader forex, Anda dapat start dengan bertrading pada pair-pair yang berbeda. Ilmu korelasi pair bisa dimanfaatkan untuk mencari pasangan mata uang mana saja yang berpotensi dalam strategi varietas Anda.
Kiat Menerapkan kiat Sukses Trader Teknikal
Secara lengkapnya, berbagai tips di atas meruncing pada suatu kesimpulan, di mana pemahaman terhadap hal-hal di luar perhitungan teknikal menjadi intinya. Jadi persoalan menjadi trader teknikal sukses tak hanya berpusat pada penunjuk mana yang digunakan, tapi juga pengelolaan batin dan risiko yang baik.

(yn)

Speak Your Mind

*

*