Khawatir pasokan berlimpah, harga minyak tertekan

JAKARTA. Harga minyak terus mencatat penurunan sejak keputusan OPEC untuk mempertahankan produksi. Kenaikan produksi minyak OPEC pada bulan November semakin menambah kekhawatiran akan kelebihan pasokan global.

Mengutip Bloomberg, Jumat (11/12) pukul 14.50 WIB, harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman Januari 2016 di New York Merchantile Exchange tergerus 0,29% dari sehari sebelumnya di US$ 36,65 per barel atau level terendah sejak Februari 2009.

Minyak mencatat penurunan selama enam sesi berturut-turut sejak pertemuan Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) tanggal 4 Desember lalu. Dalam sepekan harga minyak sudah anjlok 8,3%.

Laporan resmi OPEC menunjukkan per November 2015, produksi minyak OPEC naik 230.100 barel per hari dari bulan sebelumnya menjadi 31,69 juta barel per hari atau yang tertinggi sejak April 2012.

Produksi minyak Arab Saudi turun 25.200 barel per hari menjadi 10,13 juta barel per hari. Namun produksi di Irak menanjak 247.500 barel per hari menjadi 4,3 juta barel per hari.

Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan, turunnya cadangan minyak AS yang disertai dengan melemahnya indeks USD tak mampu mengangkat harga minyak lantaran pelaku pasar masih mencemaskan kelebihan pasokan global.

Jumlah rig pengeboran AS memang menurun setiap minggunya. Rabu (9/12) Energy Information Administration merilis data yang menunjukkan cadangan minyak AS periode 4 Desember 2015 turun 3,57 juta barel.

Penurunan ini merupakan yang pertama kali sejak 11 minggu terakhir. Hanya saja, perlu diingat bahwa OPEC sebagai produsen dengan pangsa pasar terbesar enggan memangkas produksinya.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*