Keuntungan Astra Agro Habis Terimbas Kerugian Nilai Tukar Mata Uang

Keuntungan Astra Agro Habis Terimbas Kerugian Nilai Tukar Mata Uang

Financeroll – Emiten PT Astra Graphia Tbk (ASGR) yang rugi selisih kurs dari Rp 3,35 miliar menjadi Rp 11,63 miliar, rupanya dialami pula PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang rugi kurs menjadi Rp 443,78 miliar dari Rp 826 juta di akhir 2012. Alhasil, dampak dari kerugian selisih kurs tersebut memberikan beban terhadap laba bersih perseroan di tahun 2013 yang terkoreksi sebesar 25,26% menjadi Rp 1,80 triliun dari tahun sebelumnya laba bersih tercatat sebesar Rp 2,41 triliun.

Hal tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta. Selain itu, perseroan juga mencatatkan laba bersih per saham dasar pun ikut merosot jadi Rp 1.143,93 dari tahun sebelumnya Rp 1.530,57 per saham.

Disebutkan, penurunan laba besih perseroan diakibat meningkatnya beban lain-lainnya menjadi Rp 1,47 triliun dari tahun sebelumnya Rp 832,58 miliar. Beban yang paling meningkat yakni kerugian selisih kurs sepanjang 2013. Tecatat pendapatan bersih perseroan naik menjadi Rp 12,67 triliun dari tahun sebelumnya Rp 11,56 triliun. Sedangkan pokok pendapatan naik menjadi Rp 8,59 triliun dari akhir 2012 sebesar Rp 7,20 triliun.

Sementara total aset perseroan hingga akhir Desember 2013 mencapai Rp 14,96 triliun atau naik dari akhir Desember 2012 sebesar Rp 12,42 triliun. Asal tahu saja, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat penjualan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) lokal sebanyak 1,56 juta ton pada 2013. Kata Investor Relations PT Astra Agro Lestari, kenaikan penjualan minyak kelapa sawit disebabkan karena harga CPO lokal yang masih kompetitif dibandingkan dengan harga ekspor meski harga rata-rata CPO AALI masing mengalami penurunan di tahun 2013 dibanding dengan tahun 2012. Penjualan CPO lokal besar dibandingkan penjualan ekspor sebesar 17,50 ribu ton. Hal ini disebabkan harga lokal yang masih kompetitif dibandingkan harga ekspor, meski harga rata-rata CPO AALI mengalami penurunan di 2013 dibanding dengan 2012.�


Sementara itu, sepanjang 2013 perseroan mencatat produksi CPO sebanyak 1,54 juta ton. Jumlah tersebut tumbuh 4,2% dibandingkan produksi tahun sebelumnya sebesar 1,48 juta ton. Namun, kenaikan produksi CPO tersebut tidak diiringi dengan kenaikan produksi Tanaman Buah Segar (TBS) yang mengalami penurunan sebesar 5,8% menjadi 5,12 juta ton.

Sementara produksi kernel perseroan meningkat tipis sebesar 1,6% menjadi 358.141 ton dari sebelumnya hanya 325.051 ton. Tercatat, harga rata-rata CPO AALI pada 2013 turun tipis sebesar 0,6% menjadi Rp 7.277 per kg dibanding tahun 2012 yang mencapai Rp 7.322 per kg.

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


(Sumber : http://financeroll.co.id/feed/ )

Speak Your Mind

*

*