Kesiapan Pasar Modal Indonesia Menghadapi Integrasi Keuangan di Kawasan


shadow

Financeroll – Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sumber pendanaan dari lembaga konvensional, seperti perbankan tidak lagi mencukupi.  Kebutuhan untuk memperluas sumber pendanaan salah satunya dapat dipenuhi oleh pasar modal.  Meski dari sisi kapitalisasi pasar menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, perkembangan jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih tergolong lambat, jika dibandingkan potensi jumlah perseroan yang ada Indonesia saat ini.

“Investor asing masih menguasai hampir 60% kepemilikan saham di pasar modal Indonesia. Kondisi tersebut  mengakibatkan kerentanan pasar modal domestik terhadap posisi net sell oleh investor asing. Oleh sebab itu,  peningkatan jumlah dan transaksi investor domestik perlu terus ditingkatkan”, Kata Direktur Pengembangan Friderica Widyasari Dewi (Kiki), pada acara The 14th Indonesian Capital Market Student Studies, di Universitas Indonesia (UI), Kamis (26/2).

Menurut Kiki, menghadapi Masyarakat Ekonomi Eropa (MEA) akhir tahun 2015 medatang, BEI perlu mempersiapkan kerangka regulasi yang lebih sesuai.   MEA merupakan suatu integrasi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang bertujuan untuk memperkecil kesenjangan antara negara-negara ASEAN dalam hal pertumbuhan perekonomian. Sehubungan dengan hal tersebut,  otoritas bursa mempunyai kepentingan agar  emiten tidak hanya melihat MEA sebagai hambatan, namun sebaliknya harus melihat sebagai tantangan dan bahkan sebagai peluang untuk dapat melakukan ekspansi di kawasan yang lebih luas.

Berdasarkan cacatan BEI, perkembangan pasar modal Indonesia sepanjang 5 tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari tingginya pertumbuhan IHSG dan kapitalisasi pasar saham di bursa efek.  Jumlah emiten  sepanjang 5 tahun terakhir rata-rata bertumbuh 5% per tahun. Per Februari jumlah emiten  telah mencapai 507 emiten, baik emiten saham maupun emiten surat utang korporasi.  Sedangkan IHSG dalam beberapa hari terakhir Februari terus menguat, dan membukukan rekor tertinggi sepanjang sejarah pasar modal.   Posisi terakhir, pada Kamis (26/2) indeks mengukir rekor di 5.451.

Tahun 2015 ini, Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi UI kembali menggelar  acara di bidang pasar modal, dengan mengangkat tema “Financial Integration: The Cornerstone of Bortherless Financial Age”.  Acara ini akan mengulas perkembangan proses pasar keuangan suatu negara menjadi lebih terintegrasi secara global sehingga melintasi batas negara dan memudahkan  investor mendapat kesempatan berinvestasi di pasar yang paling menguntungkan.  Rangkaian seminar dan training diadakan pada tanggal 26-28 Februari, yang juga dihadiri oleh delegasi mahasiswa dari negara-negara di Asia Tenggara. [geng]

 


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*