Rugi ini masih lebih rendah dibandingkan rugi di kuartal II-2014 sebesar Rp 861,506 miliar. Tanpa memperhitungkan dampak dari transaksi Forex yang belum direalisasikan serta hasil pajak, maka XL mencatat keuntungan sebesar Rp 162 milliar.
Demikian disampaikan Presiden Direktur/CEO XL Dian Siswarini dalam keterangan tertulisnya kepada detikFinance, Jumat (14/8/2015).
Di kuartal II-2015, laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) mengalami peningkatan sebesar 7% menjadi Rp 2 triliun dari kuartal sebelumnya, yang menghasilkan pencapaian margin EBITDA sebesar 36%, meningkat sebesar 2% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Peningkatan EBITDA ini terutama disebabkan dampak positif dari pengelolaan kembali basis pelanggan yang berfokus pada pelanggan yang lebih menguntungkan, serta upaya untuk meningkatkan profitabilitas portofolio produk.
Di semester I-2015, XL utamanya fokus pada strategi Revamp yang mengupayakan pada peningkatan pelanggan yang berkualitas, pengurangan pelangggan abuser, peningkatan portfolio produk, penguatan jalur penjualan retail dan peluncuran kembali merek AXIS ke pasar.
”Kami mencanangkan agenda transformasi pada bulan April tahun ini, dan saat ini proses transformasi jangka menengah masih dalam tahap awal perjalanan dan masih terus berproses,” ujarnya.Next
(drk/ang)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind