Kenaikan Minyak Mentah 16 Mei Tertahan Keraguan Kesepakatan Anggota OPEC Lainnya

Harga minyak mentah naik pada hari Selasa (16/05) memasuki sesi Eropa, memperpanjang kenaikan setelah pengumuman bersama produsen utama Arab Saudi dan Rusia untuk mendorong perpanjangan pemotongan pasokan sampai akhir Maret 2018.

Harga minyak mentah berjangka A.S. West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 49,10 per barel, naik 25 sen atau 0,5 persen.

Harga minyak mentah berjangka Brent berada di $ 52,08 per barel, naik 26 sen atau 0,5 persen.

Untuk mengendalikan kelebihan pasokan, Arab Saudi dan Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa mereka setuju untuk kebutuhan potongan minyak mentah 1,8 juta barel per hari (bpd) akan diperpanjang selama sembilan bulan, sampai akhir Maret 2018.

Namun, kenaikan tertahan karena belum ada kesepakatan akhir meski ada janji dari Arab Saudi – eksportir utama dunia dan pemimpin de facto Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) – dan produsen utama Rusia, sebagai 12 anggota OPEC yang tersisa dan produsen lainnya. Keputusan persetujuan pemotongan tersebut akan diadakan dalam sebuah pertemuan pada tanggal 25 Mei.

Menteri Perminyakan Kuwait Essam al-Marzouq mengatakan pada hari Selasa bahwa negaranya mendukung prakarsa Arab Saudi dan Rusia.

Namun, ada analis mengatakan bahwa pasokan minyak kemungkinan akan tetap banyak meski dipangkas, karena seperti yang terlihat selama enam bulan terakhir, produksi AS yang meningkat dan catatan persediaan terus meningkat dan perpanjangan sembilan bulan pada tahap ini tidak mungkin untuk menghentikannya.

Bank A.S. Goldman Sachs mengatakan kesepakatan itu kemungkinan akan memperpanjang rebound harga minyak, meskipun rally sejauh ini tetap sederhana dibandingkan dengan langkah yang terjadi tahun lalu ketika pemotongan OPEC diumumkan pertama kali.

Harga naik 2 persen sejak pengumuman rencana perpanjangan tersebut pada hari Senin, dibandingkan dengan lonjakan lebih dari 15 persen dalam dua hari setelah pengumuman pemotongan awal pada 30 November 2016.

Goldman mengatakan bahwa di luar kenaikan produksi minyak AS yang terus berlanjut, yang naik lebih dari 10 persen sejak pertengahan 2016 sampai 9,3 juta barel per hari, produksi akan meningkat oleh anggota OPEC yang dibebaskan dari pemotongan, atau di mana gangguan pasokan telah berakhir, termasuk Libya dan Nigeria. Bank tersebut mengatakan bahwa volume gabungan ini sebagian besar dapat mengimbangi keuntungan dari pemotongan yang diperpanjang.

Goldman mempertahankan perkiraan harga rata-rata Brent untuk kuartal ketiga 2017 pada $ 57 per barel.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik namun terbatas dengan adanya keraguan apakah negara produsen lain akan setuju dengan kesepakatan Arab Saudi-Rusia. Demikian juga jika dollar AS terus lanjutkan pelemahan akan dapat menopang harga. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 49,60-$ 50,10, dan jika harga bergerak turun akan menguji kisaran Support $ 48,60-$ 48,10,

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*