Kenaikan harga CPO masih berlanjut

JAKARTA. Harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) mulai merangkak naik. Kenaikan harga minyak sawit akibat curah hujan tinggi dan banjir yang masih melanda sebagian wilayah Malaysia.

Mengutip Bloomberg, Selasa (13/1) pukul 15.20 WIB, harga kontrak pengiriman CPO bulan Maret 2015 di Malaysia Derivative Exchange di level RM 2.367 per metrik ton. Harga naik tipis 4 poin dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Dalam sepekan, harga CPO terkerek 4,5%.

Zulfirman Basir, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, harga CPO diuntungkan oleh cuaca buruk di Malaysia. Curah hujan yang tinggi disertai angin kencang di Malaysia berlangsung di Pahang, Perlis, Kedah, Perak, Kelantan, Terengganu Tengah dan Utara, Barat dan Sabah Johor.

Cuaca buruk mengganggu panen sawit, sehingga mampu menopang harga. Di sisi lain, Dewan Minyak Sawit Malaysia atau Malaysia Palm Oil Board (MPOB) merilis produksi CPO bulan Desember 2014 merosot 22% dari bulan sebelumnya ke 1,36 juta ton.

“Dalam jangka pendek, harga CPO bullish karena Badan Cuaca Malaysia memprediksi, hujan deras masih akan melanda sebagian wilayah Malaysia hingga 18 Januari mendatang,” jelas Zulfirman.

Selain itu, ada harapan ekspor CPO membaik seiring pemberlakukan pajak nol persen ekspor minyak sawit dari Malaysia dan Indonesia yang merupakan produsen, CPO terbesar dunia. Mata uang ringgit dan rupiah yang melemah turut menyumbang sentimen positif bagi komoditas ini.

Jangka menengah

Research and Analyst PT Fasting Futures Deddy Yusuf Siregar menuturkan, meski sedang naik, harga CPO masih dibayangi sentimen negatif. Menurut dia, tekanan harga minyak dunia memberikan ancaman pelemahan harga CPO. Sebab, permintaan biodiesel lesu lantaran harganya bersaing dengan bensin yang lebih murah.

Harga CPO diperkirakan masih terjaga dalam jangka menengah. “Namun secara jangka panjang, harga CPO terseret oleh tekanan harga minyak mentah,” ujar Deddy.

Zulfirman mengingatkan, para pelaku pasar mewaspadai reli harga yang sudah cukup tinggi. CPO perlu mencatatkan penutupan harian di atas resistance RM 2.385 per metrik ton untuk melanjutkan momentum kenaikan. Kegagalan mencapai level ini dapat mendorong aksi profit taking.

Secara teknikal, Zulfirman melihat sejumlah indikator mendukung penguatan harga CPO. Harga berada di atas moving average 50, 100 dan 200. Moving average convergence divergence (MACD) bergerak naik. Stochastic mulai memasuki area jenuh beli (overbought) di level 90% atau rawan tekanan. Sementara relative strength index (RSI) di 68% dengan arah naik.

Zulfirman memprediksi, harga CPO sepekan mendatang melanjutkan reli di RM 2.300-RM 2.400 per metrik ton. Hingga akhir kuartal I-2015, harga CPO cenderung terkoreksi di RM 2.240-RM 2.450 per metrik ton. Sedangkan Deddy memperkirakan, harga CPO sepekan di RM 2.374- RM 2.395 per metrik ton.

Editor: Barratut Taqiyyah


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*