Kenaikan Dolar Topang Harga Minyak Mentah

INILAHCOM, New York – Harga minyak mentah sedikit naik pada perdagangan Kamis (30/3/2017) di pasar Asia.

Keuntungan tersebut mendapat dukungan dari kenaikan dolar dan berada di kenaikan harga terbesarnya dalam dua bulan di sesi Amerika.

Bounce yang terjadi memungkinkan minyak berjangka untuk menetap di angka tertingginya dalam tiga pekan pada Rabu (29/3/2017), dipicu oleh data dari Administrasi Informasi Energi Amerika yang menunjukkan penurunan lebih besar melebihi perkiraan dari pasokan bensin dan distilat serta penyulingan minyak pada tingkat yang lebih tinggi.

“Kejatuhan terbesar persediaan bensin, medekati akhir musim pemeliharaan kilang minyak, menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah berada di titik puncak declining,” kata ANZ Research. Peningkatan cadangan minyak mentah kurang dari yang diperkirakan, hanya sebesar 900 ribu barel pada pekan lalu menurut hitungan pemerintah, dikutip dari marketwatch.com.

Harga juga didorong oleh menurunnya impor minyak Amerika dan meningkatnya ekspor. “Kombinasi tren dari peningkatan minyak mentah dan rendahnya rata-rata impor harusnya menjadikan saham minyak mentah Amerika yang merata dan kemudian mulai menurun pada akhir April,” kata Societe Generale.

Future awalnya dibangun atas keuntungan-keuntungan di Asia, namun kenaikan itu melonjak karena dolar naik pada Kamis pagi dengan harapan bahwa bank sentral Amerika dapat meningkatkan frekuensi kenaikan suku bunga tahun ini. Dolar yang lebih kuat sering menghalangi pembelian minyak mentah untuk pedagang yang m,emegang mata uang asilng lainnya.

Di New York Merchantile Exchange, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Mei baru-baru ini diperdagangkan naik 17 sen menjadi US$49,69 oer barel di sesi elektronik Globex. Minyak mentah Brent di bursa ICE Futures London naik 11 sen menjadi US$52,50. WSJ Dollar Index yang membandingkan greenback untuk 16 mata uang dunia baru-baru ini naik 0,12% menjadi 90,17.

Namun, uptrend yang kuat sedang berlangsung dalam produksi minyak mentah AS adalah menjadi investor dari menempatkan taruhan bullish. Data menunjukkan bahwa meskipun terjadi kemunduran harga baru-baru ini, output domstik naik untuk minggu kelima berturut-turut.

JCB Energy mengatakan bahwa harga yang diberikan telah terombang ambing dalam kisaran sempit, pertumbuhan dalam kegiatan pengeboran minyak AS sepanjang tahun ini mungkin akan menyusut hingga beberapa bulan ke depan. Tapi itu tidak berarti bahwa produksinya akan menurun karena memreka telah mengefisiensikan rig baru sehingga AS masih bisa melakukan pengeboran minyak.

“Meningkatnya produksi minyak Amerika tetap menjadi risiko kuncu downside untuk harga minyak tahun depan,” kata Vivek Dhar, ahli strategi komoditas di Commonwealth Bank of Australia.

Pasar masih akan terus menunggu apakah pemotongan produksi terbaru yang dilakukan OPEC akan diperpanjang setelah peninjauan yang dilakukan pada akhir Mei nanti.

“Dengan banyaknya yang mendukung OPEC untuk melanjutkan pembatasan produksi minyak dan kesepakatan produksi antara Rusia dan Iran, konsensus melihat  bahwa pasar harus kembali mengencangkan ikat pinggang pada semester keuda tahun ini,” kata Stuart Ive, manager di OM Finance di Wellington.

Nymex blendstock untuk April menurun 0,38% menjadi US$1,6682 per galon, diesel April turun 0,33% menjadi US$ 1,5392 dan minyak ICE untuk April meningkat US$1 dari penutupan Rabu pada US$464,75 per metrik ton. [hid]
    


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*