Kementrian BUMN Mengusulkan Tambahan PMN Untuk Tiga BUMN Senilai Rp6 Triliun


shadow

Financeroll – Kementerian BUMN berencana mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) untuk tiga BUMN senilai Rp6 triliun kepada DPR apabila masih dimungkinkan dalam ruang anggaran negara tahun ini.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan usulan itu antara lain untuk PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero), Perum Jaminan Kredit Indonesia (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) juga memperoleh PMN.

Askrindo dan Jamkrindo diusulkan masing-masing memperoleh Rp500 miliar dan PLN Rp5 triliun. Apabila masih ada ruang, akan diusulkan PLN, Jamkrindo, Askrindo. Yang sudah dikirim surat ke Kemenkeu.

Anggota Komisi VI DPR Refrizal mempersilakan pemerintah usulan tambahan PMN bagi 3 BUMN tersebut. Perkara diterima atau tidak, itu urusan lain. Karena tidak bisa melarang pemerintah memberi usulan.

Sepeti diketahui, Komisi VI DPR akhirnya menyetujui usulan Kementerian BUMN terkait usulan PMN kepada BUMN. Nilai Rp37,27 triliun bagi 32 BUMN yang disepakati tersebut lebih rendah dibandingkan dengan Rp48 triliun untuk 35 BUMN dalam usulan awal.

Tiga BUMN yaitu PT Bank Mandiri Tbk. (Persero) yang diusulkan memperoleh PMN Rp5,6 triliun, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Rp280 miliar dan PT Djakarta Lloyd Rp300 miliar akhirnya dicoret dari daftar.

BUMN yang dimaksud adalah BUMN di bawah koordinasi Kementerian BUMN, bukan BUMN di bawah koordinasi Kementerian Keuangan.

Pemerintah dan DPR membuat kesepakatan itu dalam rapat tertutup sejak pukul 21.00 WIB pada Selasa (10/2/2015) dan baru dibuka untuk publik pada Rabu (11/2/2015) pukul 02.00 WIB pada saat pembacaan kesimpulan.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*