Kemana Harga Emas Minggu Ini?

Emas menutup minggu lalu dengan positip pertama kalinya setelah tiga minggu negatif, dengan para analis mengatakan telah terjadi koreksi atas kejatuhan yang dimulai dengan penurunan 5% pada awal bulan. Emas berjangka bulan Desember terakhir diperdagangkan di $1,265.70 per ons, naik 1% sejak pembukaan hari Senin.

Dengan pertemuan kebijakan moneter European Central Bank masih jauh dibelakang, para analis sekarang berkata investor perlu memandang kepada dolar AS karena ini akan memberikan pengaruh terbesar terhadap harga emas minggu ini.

Chris Beauchamp senior analis di IG, sebagaimana yang dilansir oleh Kitco News,  mengatakan,”ada banyak laporan utama AS yang akan keluar pada minggu ini dan jika datanya positip maka ada alasan untuk dolar AS naik lebih tinggi dan ini bisa memukul harga emas.”

Ole Hansen, kepala strategi komoditi di Saxo Bank, berkata dia melihat beberapa tanda positip untuk emas bahkan dihadapan dolar AS yang menguat. “Kekuatan dolar AS perlu diperhatikan tetapi pada akhirnya, ada kekuatan yang mendasari pasar emas,”katanya.

Investor ritel dan partisipan Wall Street memiliki pandangan yang sama di dalam weekly Kitco News gold survey. Kedua-duanya melihat kemungkinan harga emas naik pada minggu ini sebanyak 63%.

Kedua-duanya melihat kemungkinan harga emas akan turun minggu ini dalam persentase yang sama sebesar 25%. Dan 12% melihat harga emas minggu ini “sideways”.

Dari 16 analis dan trader yang mengambil bagian dalam polling Wall Street, 10 partisipan melihat harga emas akan naik minggu ini. 4 suara memperkirakan harga emas akan jatuh, sementara 2 melihat pasar “sideways”.

Dari 758 partisipan Main Street yang memberikan suaranya ke survei online, 480 responden berkata mereka “bullish” terhadap harga emas pada minggu ini, sementara 189 “bearish” dan 89 netral.

Sebagian memandang positip terhadap emas pada minggu ini, paling tidak sebagian disebabkan oleh karena kemampuan metal kuning untuk tetap bertahan dihadapan kekuatan dolar AS baru-baru ini. Biasanya emas bergerak berlawanan arah dengan dolar AS.

Sean Lusk, direktur dari hedging komersial di Walsh Trading mengatakan,”bahkan dengan dolar AS naik lebih tinggi, harga emas masih sanggup bertahan tidak bergerak dari posisinya yang terakhir. Kelihatannya tidak ada orang yang mau mengambil posisi jual dengan apa yang sedang terjadi pada ekonomi global sekarang ini”.

Daniel Pavilonis, senior broker komoditi di RJO Futures mengatakan,”dolar AS telah bergerak naik lebih tinggi dan emas tetap tidak hancur juga. Ini adalah tanda dari kuatnya emas.”

Colin Cieszynski, kepala analis pasar CMC Markets di Kanada juga memandang “bullish” akan harga emas minggu ini. “Emas kelihatannya telah berputar arah minggu lalu, sementaraa USD kelelahan secara tehnikal. Kita sedang menuju kedalam apa yang biasanya merupakan periode emas yang lebih kuat secara musiman dan dengan pemilu AS tinggal kurang dari tiga minggu lagi, kita bisa melihat ayunan resiko politik.”

Ferli/VMN/VBN /Senior Analyst Vibiz Research  Center

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*