Rupiah yang dibuka menguat pada awal perdagangan hari Senin (28/11) dan terpangkas sedikit demi sedikit setelah pasar berjalan, akhirnya masuk zona merah di kisaran atas 13500. Sebelum pasar Indonesia ditutup, kekuatan rupiah yang didukung penguatan kurs referensi BI sudah ambruk merespon sentimen perdagangan safe haven yang terjadi oleh tidak kondusifnya pasar keuangan global.
Kondisi rupiah tersebut telah membuat banyaknya modal asing keluar bursa melebihi arus masuknya sehingga tercetak net sell asing sebesar Rp829 miliar lebih. Tekanan jual investor asing tersebut ikut menekan IHSG yang terkoreksi 0,1%.
Lihat: IHSG 28 November Berakhir Turun Terganjal Pelemahan Minyak Mentah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,05% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13500/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13450/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia kuat di 13570 dari perdagangan sebelumnya di 13540, demikian kurs transaksi antar bank juga diperkuat ke 13467 dari perdagangan sebelumnya 13570.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari diperkirakan dibuka negatif oleh kuatnya sentimen perdagangan safe haven ini hingga perdagangan sesi Amerika berakhir esok pagi.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind