Pergerakan kurs rupiah di pasar spot internasional masuki perdagangan sesi Asia hari Rabu (17/5) dibuka lebih kuat dari penutupan perdagangan sebelumnya. Tidak lama kemudian bergerak negatif yang diberatkan oleh sikap Bank Indonesia menurunkan kurs referensi rupiah hariannya. Padahal posisi dollar AS terhadap banyak rival utamanya sedang alami tekanan lanjutan.
Pergerakan rupiah yang negatif terhadap dollar AS tidak mengurangi semangat investor asing untuk setor modalnya ke bursa saham sehingga tercetak net buy sebesar Rp158 miliar lebih. Namun support modal investor asing tersebut tidak dapat menolong IHSG yang sedang tertekan kuat hingga anjlok 0,6% setelah sempat dibuka naik.
Lihat: IHSG 17 Mei Dibuka Naik Terdukung Aksi Beli Saham Investor
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi terkini melemah 0,06% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13308/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13292/US$. Dan untuk kurs jisdor BI tetapkan lebih lemah menjadi 13306 dari 13298 perdagangan sebelumnya.
Untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot selanjutnya berpotensi melemah oleh profit taking meskipun posisi dollar AS di pasar spot sedang alami tekanan. Sehingga analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13330 dan resistance di 13280.
H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind