Usaha bullish dollar AS di pasar spot terhadap banyak rival utamanya hingga akhir sesi Asia hari Jumat (2/6) membuat pergerakan kuat rupiah terbatas. Rupiah yang dibuka melemah mampu bergerak positif namun kurang signfikan sehingga dapat saja retreat ke posisi awal sesi. Sekalipun secara fundamenal rupiah yang diperkuat oleh intervensi BI meninggikan kurs referensinya, namun pada sesi malam dapat terjadi koreksi oleh gejolak dollar AS.
Kekuatan rupiah terhadap dollar AS yang terbatas hingga siang ini belum membuat investor asing untuk setor modalnya ke bursa saham dalam volume yang sederhana, sehingga hanya tercetak net buy sebanyak Rp48,5 miliar lebih. Namun support modal investor asing tersebut belum mampu hijaukan IHSG yang sedang bergerak bearish.
Lihat: IHSG 2 Juni Sesi 1 Menurun; Peningkatan Inflasi Diharapkan Memberi Penguatan
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot siang ini bergerak positif dengan posisi terkini menguat 0,11% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13304/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13321/US$. Pergerakan kurs yang positif hingga siang ini sejalan dengan penguatan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke 13311 dari hari sebelumnya 13321 pada hari Selasa (31/5), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13,378.00 dari posisi 13,388.00 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat hingga akhir perdagangan sekalipun posisi dollar AS berusaha kuat hingga akhir perdagangan. Sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13330 resistance 13290 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind