Melewati perdagangan forex awal pekan dengan sedikitnya transaksi pasca libur bursa Amerika Serikat, dollar AS ditutup menguat tipis dan cenderung flat dari perdagangan akhir pekan lalu. Sepinya katalis penggerak untuk mata uang utama global tersebut membuatnya bergerak mengikuti sentimen dari rivalnya.
Dan pada perdagangan hari Senin (29/5), dollar AS banyak menerima kekuatan positif dari buruknya sentimen yang mengerakkan euro dan kurs komditas. Euro kembali melanjutkan pergerakan bearishnya oleh pidato Mario Draghi yang kurang hawkish dari harapan ekspektasi pasar untuk kebijakan moneternya.
Untuk pergerakan selanjutnya dollar AS akan banyak menerima sentimen negatif baik dari pelemahan fundamental rivalnya dan juga kuatnya rilis data ekonomi Amerika Serikat yang akan dirilis pada sesi malam nanti. Data yang paling diperhatikan pasar yaitu data PCE index secara tahunan, dimana jika datanya menunjukkan dekat dengan target Fed yaitu 2% memberikan sinyal kuat tambahan untuk kenaikan suku bunga pada bulan Juni nanti.
Indeks dollar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap banyak rival utamanya di tengah perdagangan forex sesi Asia naik ke 97.50 dari posisi awal sesi pagi pada 97.45 setelah perdagangan sebelumnya ditutup pada 97.46.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind