Kekuatan Dollar AS Sesi Eropa Dibayangi Aussie dan Pound

Dollar AS yang selama 3 hari berturut alami tekanan jual cukup parah rebound juga terhadap banyak rival utamanya menerima sentimen positif dari rilis data flash manufacturing PMI dan juga existing home sales dengan menghiraukan kekhawatiran pasar akan kondisi ekonomi dan politik di Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump dilantik.

Pasar mulai mencermati kembali data-data ekonomi yang dapat mendorong Fed untuk mempercepat rencana kenaikan suku bunga lanjutannya sambil menunggu skenario   kebijakan pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Diantara rival-rival utamanya, poundsterling dan aussie yang berpotensi berbalik arah menguat oleh sentimen penggerak kedua rivalnya tersebut. Poundsterling menerima sentimen positif dari keputusan Mahkamah Agung Inggris tentang soft brexit sedangkan aussie menerima sentimen positif dari kenaikan harga minyak mentah.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS di tengah perdagangan sesi Eropa bergerak naik di posisi 100,27 setelah dibuka pada posisi 99.95 sesi Asia. Dollar AS sempat mencapai posisi terendah di 98.87 yang merupakan posisi terendah sejak perdagangan 8 Desember 2016.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*