Mengakhiri perdagangan forex awal pekan beberapa jam lalu, dollar AS masih mampu bergerak kuat hingga naik ke posisi tiga minggu tertinggi terhadap banyak rival utamanya yang terangkat oleh harapan pemotongan pajak AS untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan investasi.
Selain itu pasar juga berharap bank sentral Amerika atau Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya lebih cepat dari rencana kenaikan 3 kali dalam tahun ini. Pekan lalu dollar AS berhasil mencetak penguatan mingguan pertama kalinya sejak pertengahan Desember setelah Presiden AS Donald Trump menjanjikan kebijakan paja yang fenomenal hari Kamis pekan lalu.
Indeks dollar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap banyak rival utamanya di akhir sesi bullish pada 100,99 dan sebelumnya sempat mencapai posisi tertinggi sejak 20 Januari di kisaran 101.01. Dolar menguat ke puncak dua minggu terhadap yen pasca pertemuan Trump dengan Shinzo Abe akhir pekan lalu yang tidak membahas mengenai devaluasi mata uang yen.
Terhadap rival utama lainnya, dollar AS hanya melemah terhadap poundsterling dan dollar Canada. Poundsterling menguat oleh sentimen positif pasar akan rilis data inflasi sore ini dan juga penguatan perdagangan bursa saham Eropa.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind