Kebutuhan Belanja Modal PT Telekomunikasi Indonesia Capai Rp23 Triliun


shadow

Financeroll – Kebutuhan belanja modal PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. yang mencapai Rp23 triliun membuat perseroan berencana untuk menerbitkan obligasi pada tahun ini.

Direktur Utama Telkom Alex Janangkih Sinaga menuturkan perseroan akan menerbitkan obligasi pada tahun ini untuk kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex). Telkom menganggarkan belanja modal tahun ini sebesar Rp23 triliun.

Dari total belanja modal tersebut, separuh kebutuhan akan dipenuhi dari pendanaan eksternal yakni Rp11,5 triliun. Pendanaan eksternal yang akan diincar perseroan berasal dari obligasi dan pinjaman perbankan.

Banyak pilihan, belum ditentukan. Bisa tahun ini obligasi, yang jelas akan masuk ke pasar, tapi belum bisa diumumkan size-nya.

Kebutuhan belanja modal tahun ini, mayoritas untuk kebutuhan anak usaha yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Kebutuhan dana bagi Telkomsel mencapai sekitar Rp10 triliun untuk membangun 12.000 BTS baru.

Target tahun ini, jumlah pelanggan Telkomsel akan meningkat 3% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 140,3 juta pengguna pada Desember 2014.

Sebelumnya, emiten berkode saham TLKM itu akan akan mencari pinjaman dana berdenominasi dolar Amerika Serikat dan rupiah. Mayoritas akan diambil dari pinjaman perbankan dalam negeri.

Sesuai ketentuan menteri badan usaha milik negara (BUMN), Telkom akan menerbitkan surat utang global maksimum 20% dari total kebutuhan pinjaman. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir risiko valas dan fluktuasi nilai tukar rupiah.

Ruang pinjaman TLKM masih cukup besar bila dibandingkan dengan rasio utang terhadap pendanaan (debt to equity ratio/DER) industri telekomunikasi di Tanah Air. DER Telkom baru mencapai 35% dibandingkan rata-rata industri di atas 60%.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*