Kebijakan Suku Bunga Acuan Rusia, Rupiah Melemah

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami tekanan luar biasa. Per Selasa (16/12/2014) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS telah menembus ke level Rp12.900 per US$. Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro beralasan imbas melemahnya nilai tukar akibat kebijakan Rusia dalam menetapkan suku bunga acuan sehingga menekan semua mata uang di dunia.

“Karena yang terjadi hari ini adalah mata uang Rusia sedang kolaps. Rusia itu dianggap emerging economics seperti kita. Pasti ada imbasnya ke kita,” ujar dia di Jakarta, Senin (16/12/2014).

Bambang mengatakan, Rusia menaikkan suku bunga acuannya cukup tinggi. Imbas dari hal itu, papar dia, telah mengakibatkan pergerakan nilai tukar mata uang di dunia.

“Rusia langsung menaikkan policy rate-nya tinggi sekali dan ini pasti akan memengaruhi pergerakan uang di dunia. Ini akan kita cermati dulu kita akan koordinasi dengan BI dan OJK bahwa kita bisa mengatasi kondisi yang memang sifatnya datangnya dari global,” papar dia.

Lantas ia mengklaim belum bisa melakukan intervensi melalui kebijakan di Kementerian Keuangan. Urusan nilai tukar menjadi kewenangan dari Bank Indonesia (BI).

“Yang bisa intervensi kan BI. Tentunya kami melihat pergerakan ke depan. Soal BI rate itu keputusan BI, kami nggak bisa men-drive,” tutur dia. [aji]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*