Kebangkitan Bursa Eropa di Akhir Pekan

INILAHCOM, London – Bursa saham Eropa berakhir lebih tinggi pada perdagangan Jumat (13/1/2017). Indeks FTSE melanjutkan penguatan tertinggi pada akhir pekan ini.

Indeks FTSE naik 0,6%, indeks DAX naik 0,9 persen, indeks CAC naik 1,2 persen. Sektor otomotif tercatat lebih tinggi meskipun beredar berita investigasi baru terhadap beberapa produsen mobil asal Eropa. Saham Renault berakhir turun lebih dari 2,8 persen setelah pihak Jaksa Perancis mengungkapkan sedang menyelidiki perusahaan tersebut dengan dugaan emisi diesel, seperti mengutip cnbc.com.

Penguatan saham produsen mobil terjadi pada saham Fiat-Chrysler yang naik 4,6 persen lebih setelah mengalami penurunan tajam pada akhir perdagangan Kamis. Saham Fiat jatuh karena dugaan dari Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) terhadap produsen mobil yang menggunakan software ilegal untuk emisi disesel. Namun CEO Fiat, Sergio Marchionne mengatakan dugaan tersebut tidak mempengaruhi target keuangan perusahaan.

Penguatan juga terjadi pasa saham perawatan kesehatan. Saham sektor ini sempat tertekan dengan pernyataan Donald Trump yang kecewa terhadap produsen obat. Penopang penguatan lainnya adalah saham sektor sumber daya alam.

Saham sektor ini sempat tertekan dengan data penurunan ekspor China bulan Desember 2016. Impor China naik 3,1 persen karena permintaan komoditas. Tetapi turun dari pertumbuhan 6,7 persen di bulan November.

Saham perbankan juga berakhir lebih tinggi karena investor menunggu laporan laba perusahaan AS. Hal ini seiring dengan laporan kuartalan Bank of America yang meraih laba di atas perkiraan walaupun mengalami penurunan pendapatan.

JPMorgan melapornan rekor pendapatan tertinggi pada kuartal keempat 2016. Sementara Wells Fargo turun dengan laba yang mengalami penurunan.

Saham Ubi Banca berakhir naik 9,5 persen lebih setelah mendapat investor memberikan persetujuan terhadap peningkatan modal.

Minyak mentah jatuh dengan keraguan terhadap realiasasi pengurangan produksi minyak dari OPEC. Investor juga mencerna data dari konsumen terbesar kedua mengalami penurunan tajam dalam ekspor minyak ke level terendah untuk 7 tahun terakhir.

Minyak Brent berakhir turun 0,7 persen ke US$55,63 per barel. Sedangkan minyak mentah AS turun ke US$52,53 per barel.

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*