Kepala Riset Mandiri Sekuritas, John D. Rahmat, memprediksi rencana The Fed itu belum terealisasi tahun ini meski banyak analis meramal bakal dilakukan September 2015.
“Kami percaya Fed Fund Rate tidak akan mulai naik sampai 2016,” kata John dalam risetnya, Selasa (9/6/2015).
Meski demikian, ia memperkirakan imbas dari ketidakpastian ini masih terasa di ekonomi negara-negara berkembang, terutama di nilai tukar dan pasar saham setempat.
“Ada kemungkinan bahwa gelombang kekhawatiran kenaikan ini akan menelan mata uang emerging market dan harga-harga saham akhir tahun ini,” tambah John.
Dolar AS sudah menguat tinggi gara-gara rencana The Fed ini, tak hanya terhadap rupiah tapi juga mata uang negara lain seperti yen hingga euro. Jika dilihat dari awal tahun sempai perdagangan kemarin, rupiah sudah anjlok 7% terhadap dolar AS.
(ang/dnl)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind