Kapan Sebaiknya Fed Turunkan Suku Bunga Acuan?

INILAHCOM, New York – The Fed AS harus berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah mendekti nol sampai pengangguran AS turun di bawah 5,5 persen.

Bila tidak demikin maka Fed telah mengirimkan pesan yang salah untuk indikator inflasi dan tingkat pengangguran. Demikian pernyataan Gubernur Fed Minneapolis, Narayana Kocherlakota, Sabtu (22/3/2014) seperti mengutip cnbc.com.

Dalam pengumuman hasil pertemuan dua hari Rabu kemarin, Gubernur Fed Janet Yellen kan menaikkan suku bunga seiring dengan indikator ekonomi yng sehat. Fed telah mempertahankan suku bunga mendekati nol sejka Desember 2008.

Fed juga mempertahankan kebijakan tersebut sampai tingkat pengangguran turun miniml menjadi 6,5 persen. Syarat lain, inflasi minimal 2,5 persen.

Dengan tingkat pengangguran saat ini 6,7 persen dan inflasi di atas 2 persen membuat petinggi Fed mengabaikan syarat tersebut. Menreka menilai indikator tersebut sudah tidak relevan lagi.

Tetapi untuk Kocherlakota, salah satu kebijakan The Fed yang paling dovish dengan menjatuhkan setiap referensi untuk ambang batas. “Tujuannya untuk memfasilitasi peningkatan lebih cepat dari inflasi kembali ke target 2 persen,” kata Kocherlakota.

Hal ini juga menciptakan ketidakpastian atas prospek pertumbuhan ekonomi. Dengan memberikan sedikit informasi tentang seberapa cepat Fed ingin perekonomian untuk kembali bekerja penuh. Bahkan tentang tingkat pengangguran itu dilihat sebagai konsisten dengan full employment.

Kocherlakota telah menekan untuk Fed menjanjikan suku bunga rendah sampai pengangguran mencapai tingkat yang lebih normal dari 5,5 persen. Bahkan sebelum Fed mengadopsi ambang pengangguran 6,5 persen untuk mempertimbangkan setiap kenaikan suku bunga.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*