Kapan Fed Jadi Menaikkan Suku Bunga Acuan?

INILAHCOM, New York – Kebijakan suku bunga acuan Fed telah membagi anggota Federal Open Market Commission (FOMC).

FOMC memiliki 10 anggota yang memiliki hak suara. Dari jumlah tersebut, tiga anggota menilai suku bunga belum perlu kenaikan. Mereka biasanya akan memberikan pernyataan yang cenderung hawkish atau mendapat respon positif dari pasar.

Sebab hanya memberikan sinyal dan kecenderungan terhadpa kebijakan yang akan diambil Fed. Hawkish merupakan manuver market yang terjun bebas ke bawah atau terbang ke atas akibat dari sebuah pernyataan atau kebijakan yang memberikan indikasi kenaikkan atau penurunan terhadap sesuatu dan biasanya mendapat respon positif di pasar

Ketiga anggota FOMC tersebut antara lain Esther George, Loretta Mester dan Eric Rosengren.

Sedangkan 7 anggota lainnya sudah mendesak Fed harus menaikkan suku bunga sebelum akhir tahun. Bahkan menilai bila terlalu lama tertunda maka akan memberikan dampak negatif bagi perekonomian AS. Pernyataan mereka biasanya cenderung dovish sehingga direspon negatif oleh investor. Dovish adalah cara pandang seorang pelaku pasar atau market terhadap situasi ekonomi yang akan terjadi. Cenderung terlalu memperhatikan aspek risiko yang lebih kecil.

Pernyataan terbaru dari Wakil Gubernur Fed, Stanley Fischer tetap dovish bagi pasar. Fischer tetap mengharapkan kenaikan suku bunga di akhir tahun ini. “Keterbatasan kebijakan moneter yang diberlakukan oleh suku bunga tren rendah karena bisa menyebabkan lama dan resesi yang lebih dalam ketika perekonomian terkena guncangan negatif,” kata Fischer.

Dia menambahkan Fed perlu mempertahankan suku bunga rendah. Sedangkan kebijakan fiskal yang kuat maka akan mengimbanginya ke depan.

Dua pandangan tersebut semakin memecah pendirian anggota FOMC. Sedangkan Gubernur Fed, Janet Yellen masih berharap laju inflasi dapat meningkat lagi dan tingkat pengangguran lebih bisa turun ke level lebih rendah lagi. Harapan ini akan seiring kenaikan daya beli konsumen dan pulihnya pasar tenaga kerja AS.

Menurut analis dari Channel Capital Research, Doug Roberts, dua pandangan ini dapat memperburuk kinerja FOMC. Sebab mayoritas anggota FOMC mendesak untuk menaikkan suku bunga.

“Pada bulan September memang Fed tidak jadi menaikkan suku bunga seperti perkiraan banyak pihak. Namun perbedaan pandangan kian memanas dan saat ini harus duduk bersama membahas kebijakan terbaik ke depan,” seperti mengutip cnbc.com.

Dalam kepemimpinan Yellen perbedaan tajam seperti ini pernah terjadi pada bulan Desember 2014 lalu. Pasar akan dapat melihat perbedaan pandangan ini akan terus berlanjut atau akan segera berakhir.

“Dalam dua pandangan tersebut, kecenderungan hawkish bisa mengungkapkan desakan menaikkan suku bunga secara bertahap. Tetapi sekarang harus memulai menaikkan suku bunga. Kita akan melihat konsensus yang terbaru nantinya. Tetapi akan memicu overhang untuk pasar,” jelasnya.

Saat ini para praktisi pasar modal di AS menyebutkan peluang Fed menaikkan suku bunga di bulan Desember sekitar 70 persen. Tetapi akan dinaikkan lagi setidaknya pada September tahun 2017.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*