Kamis Siang, Rupiah Menguat ke Posisi Rp  12.436 / USD


shadow

Financeroll – Laju nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (22/1)  pagi hingga siang, bergerak menguat sebesar 40 poin menjadi Rp 12.436 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.476 per dolar AS.  Kurs Rupiah melanjutkan penguatan bersama-sama mata uang lain di Asia terhadap dolar AS menyusul ekspektasi di kalangan pelaku pasar Bank sentral Eropa (ECB) mengeluarkan kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE), yang akan membeli surat utang negara.

Harapan peningkatan  likuiditas oleh ECB cukup dinanti oleh investor global. Keputusan ECB yang akan memuaskan investor global diperkirakan bisa mempertahankan tren penguatan pada aset berdenominasi Rupiah.    Akan tetapi pembalikan arah perlu diwaspadai jika keputusan ECB justru mengecewakan harapan investor yang sudah terlanjur tinggi.

Hari ini   ECB akan mengumumkan langkah-langkah stimulus agresifnya dalam mendorong perekonomian Eropa.  Bank sentral Jepang (BOJ) yang mempertahankan rencananya untuk menambah stimulus keuangan untuk mencapai target inflasi hingga 2 persen menambah sentimen positif bagi mata uangnya terhadap dolar AS, penguatan yen Jepang cukup berdampak positif pada laju Rupiah.

Di sisi lain,   faktor ambil untung setelah dolar AS menguat dalam beberapa hari terakhir menambah dorongan bagi nilai tukar Rupiah melanjutkan kenaikannya.  Meski demikian, Rully Nova mengatakan bahwa pengauatan mata uang Rupiah diproyeksikan bersifat jangka pendek karena faktor neraca perdagangan dan transaksi berjalan Indonesia yang masih defisit.  Dalam jangka menengah-panjang pergerakan mata uang Rupiah masih dipengaruhi oleh kinerja neraca perdagangan dan transaksi berjalan Indonesia. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*