Kamis Siang, Rupiah Melemah ke Posisi Rp 13.324/USD

shadow

Financeroll – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (2/7)  pagi hingga siang bergerak melemah sebesar 44 poin menjadi Rp 13.324 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.280 per dolar AS.  Kurs  rupiah bergerak melemah setelah data tenaga kerja Amerika Serikat yang dirilis tadi malam, yakni data penggajian non pertanian (non farm payrolls/NFP) versi ADP (Automatic Data Processing) tercatat lebih bagus dari ekspektasi.

Data NFP Amerika Serikat (AS) versi pemerintah juga diperkirakan meningkat, sementara rata-rata pendapatan per jam para pekerja di AS juga diperkirakan tumbuh 0,2 persen. Perkiraan itu terbilang cukup optimis, bila hasilnya melebihi ekspektas maka dolar AS bisa terdorong menguat lebih tinggi.

Dari dalam negeri,  angka inflasi Juni yang masih sesuai dengan ramalan kalangan analis dapat menjadi sentimen positif bagi rupiah sehingga menahan tekanan lebih dalam terhadap dolar AS.  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data inflasi untuk Juni 2015 sebesar 0,54 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,5 persen (mtm).

Selain itu, inflasi Juni 2015 yang sebesar 0,54 persen itu lebih rendah dari perkiraan Mandiri Sekuritas dan konsensus yang masing-masing sebesar 0,63 persen dan 0,65 persen. Tekanan inflasi itu masih terukur dan masih sejalan dengan target inflasi BI 4 plus minus 1 persen.

Dari sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia (BI) akan kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuannya pada rapat dewan gubernur (RDG) selanjutnya yang akan digelar pada 14 Juli mendatang.  Dipertahankannya suku bunga acuan itu merupakan sikap ’prudent’ untuk menjaga stabilitas rupiah di tengah risiko eksternal. [Sugeng R]  


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*