Kamis Rupiah, Melemah ke Posisi Rp 13.192/USD


shadow

FinancerollLaju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (28/5) pagi bergerak melemah sebesar tiga poin menjadi Rp 13.192 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.189 per dolar AS.  Bank Indonesia (BI)  yang masih berkomitmen untuk selalu berada di pasar valas domestik agar volatilitas rupiah tidak terlalu tinggi menjelang rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di pertengahan Juni mendatang.

Secara umum, dolar AS masih berpotensi untuk terus bergerak menguat seiring dengan mulai membaiknya data ekonomi Amerika Serikat.  Selain itu, potensi penguatan dolar AS juga dipicu oleh melemahnya mata uang euro yang merespon rencana bank sentral Eropa (ECB) untuk memperbesar stimulus keuangannya pada bulan Mei dan Juni untuk meningkatkan likuiditas yang masih rendah.

Dari dalam negeri, sebagian pelaku pasar masih khawatir dengan inflasi yang diperkirakan tinggi dalam dua bulan mendatang seiring dengan datangnya bulan puasa, kondisi itu bisa berdampak negatif bagi mata uang rupiah.  Minimnya sentimen positif dari dalam negeri masih menjadi kendala bagi rupiah untuk kembali berada dalam area positif.

Saat ini, nilai tukar rupiah belum cukup mampu berbalik naik di tengah minimnya sentimen positif dari dalam negeri. Apalagi, sentimen kenaikan suku bunga the Fed masih terus membayangi.  Mulai adanya beberapa proyek pembangunan infrastruktur di dalam negeri dapat menahan tekanan bagi mata uang rupiah ke depannya. Pembangunan infrastruktur diharapkan juga mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*