INILAHCOM, Jakarta – PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan laba bersih menjadi Rp845,4 miliar per 30 September 2016 dari rugi bersih Rp1,1 triliun pada periode yang sama tahun 2015.
Pada periode ini, perseroan mengalami kenaikan pendapatan hingga 9,9 persen menjadi Rp21,5 triliun. Untuk EBITDA naik 10,5 persen menjadi Rp9,5 triliun dari Rp8,6 triliun. Marjin EBITDA naik 4,4 persen.
Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Rabu (16/11/2016). Sedangkan beban perseroan mengalami peningkatan 5,5 persen menjadi Rp18,7 triliun dari Rp17,7 triliun.
Pendapatan selular, data tetap (MIDI) dan telepon tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 83%, 14%, dan 3% terhadap pendapatan perusahaan. Jumlah pelanggan selular pada akhir sembilan bulan tahun 2016 mencapai 81,6 juta pelanggan.
Pendapatan Data Tetap (MIDI) meningkat sebesar 6,7% dibandingkan sembilan bulan tahun 2015, utamanyadisebabkan pertumbuhan bisnis layanan IT yang disumbang dari Lintasarta.
Pendapatan Telepon Tetap (Telekomunikasi Tetap) turun sebesar 16,9% dibandingkan sembilan bulan tahun 2015 yang disebabkan turunnya trafik dan menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dólar Amerika Serikat.
Pada periode ini, porsi utang dalam dolar yang dicatat perseroan berkurang secara signifikan dari US$505,6 juta pada 9B 2015 menjadi sebesar US$186,4 juta, atau 12,0% dari total utang. Penurunan porsi utang US$ sebesar 63,1% ini sesuai dengan rencana Indosat ooredoo untuk mengurangi pengaruh fluktuasi mata uang terhadap laba/rugi bersih Perusahaan.
Dampaknya mulai terlihat ketika Indosat Ooredoo menghasilkan laba bersih sebesar Rp845,4 miliar dalam periode ini. Utang dari pinjaman bank dan obligasi turun 12,0% dibanding tahun lalu, mewakili penurunan utang beredar sebesar Rp2,7 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun 2015. Upaya Perusahaan dalam mengurangi porsi utang USD dan mengurangi tingkat utang akan berlanjut di sepanjang sisa tahun 2016.
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind