Kalau Pilpres Ricuh Rupiah Bisa Anjlok

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA – Analis Rupiah/Mata Uang Asia Kaptalindo Futures (Askap) Suluh Adil Wicaksono mengimbau kepada masyarakat untuk bisa tenang meski calon presiden yang dipilih kalah saat pilpres 9 Juli 2014.

Pasalnya hal tersebut bisa mengakibatkan nilai mata uang rupiah melemah.

“Saya harap para pendukung bisa menerima dengan baik. Berjalan dengan aman tentram tidak ada gejolak, pasar melihat aman,” ujar Suluh kepada Tribunnews.com, Selasa (8/7/2014).

Suluh juga menghimbau terhadap media berita yang membela salah satu calon pasangan presiden, bisa menyebabkan nilai mata uang rupiah melemah.

Karena jika media tersebut beda memberitakannya, pasar tidak bisa menentukan sikap dan mengakibatkan mata uang rupiah depresiasi.
“Media tv satu dengan yang lain beda, atau media cetak satu dengan yang lain beda, bisa membedakan hasil sesuai pesanan (capres-red),” kata Suluh.

Selain itu Suluh memaparkan, jika hasil pemenang tidak jauh berbeda, pasar juga sulit menentukan sikap.

Hasil quick count dengan margin eror 2 sampai 5 persen kurang lebih, juga menurunkan penguatan Index Harga Saham Gabungan(IHSG)
“Akan kita lihat di margin eror, media A masuk 5 persen media B 5 persen. Akan kurang bagus di pasar kita, karena IHSG juga lebih bagus sekarang,” ungkap Suluh.

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, dalam dua hari menjelang pilpres 2014, nilai rupiah mengalami apresiasi di angka Rp 11.700. Nilai rupiah akan mengalami perubahan meski tidak signifikan di hari Kamis mendatang. (*)


Distribusi: Tribun Jogja

Speak Your Mind

*

*