Kakao Berjangka Melemah Imbas Naiknya Panen dari Afrika Barat

Kakao Berjangka Melemah Imbas Naiknya Panen dari Afrika Barat

Harga kakao berjangka membukukan penurunan terbesar sejak bulan Agustus pada akhir perdagangan di bursa komoditas ICE Futures New York dini hari tadi (31/12). Harga kakao berjangka melemah di tengah spekulasi bahwa pasokan akan membaik seiring dengan naiknya produksi dan panen di Afrika Barat, kawasan penghasil kakao terbesar di dunia.

Kawasan penanaman kakao di Pantai Gading dan Ghana, dua Negara penghasil kakao terbesar, diperkirakan akan cenderung kering sehingga memungkinkan proses panen dilakukan. Pada periode tanggal 1 Oktober hingga 15 Desember 2013, pengiriman biji kakao ke pelabuhan-pelabuhan ekspor mengalami kenaikan sebesar 43 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kenaikan pasokan baru membantu menggantikan pasokan yang mulai berkurang. Pasokan biji kakao yang dimonitor oleh ICE Futures mengarah untuk mengalami peningkatan bulanan pertama sejak bulan Maret lalu.

Harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret mengalami penurunan sebesar 2.6 persen dan ditutup pada posisi 2712 dollar per metric ton pada akhir perdagangan dini hari tadi. Penurunan harian ini adalah yang terbesar sejak tanggal 21 Agustus lalu. Harga kakao sempat menyentuh level 2692 dollar per ton, terendah sejak tanggal 15 November lalu.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kakao berjangka pada perdagangan selanjutnya akan mengalami pergerakan yang cenderung melemah. Diperkirakan harga komoditas tersebut akan mengalami pergerakan pada kisaran 2680 – 2780 dollar per metric ton.

(ia/JA/vbn)

 


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*