INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak menguat sebesar 14 poin menjadi Rp13.570 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.584 per dolar AS.
“Laju inflasi Mei yang diperkirakan masih relatif terjaga menjadi salah satu faktor yang menopang mata uang rupiah untuk kembali berada di area positif,” kata analis pasar uang Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta, Jumat (27/5/2016).
Ia mengemukakan bahwa Bank Indonesia memperkirakan inflasi Mei 2016 sebesar 0,19 persen. Diharapkan, laju inflasi sesuai dengan perkiraan sehingga membuka ruang bagi rupiah untuk melanjutkan penguatan.
Di sisi lain, lanjut dia, adanya kemungkinan Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar valas domestik turut menjadi salah satu faktor yang menjaga fluktuasi rupiah terhadap dolar AS di tengah potensi kenaikan suku bunga Amerika Serikat pada Juni.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkwan bahwa laju inflasi di dalam negeri yang rendah akan menambah alasan bagi suku bunga acuan yang lebih rendah lagi di tengah perlambatan produk domestik bruto (PDB).
Di sisi lain, lanjut dia, harga komoditas yang relatif stabil serta ekspektasi pelonggaran moneter oleh Bank Indonesia menjadi sedikit hal positif yang menopang rupiah terhadap dolar AS di pasar valas dalam negeri.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (27/5) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.575 dibandingkan hari sebelumnya (26/5) Rp13.615. [tar]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind