Financeroll – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (18/9) pagi hingga siang bergerak menguat tipis sebesar dua poin menjadi Rp 14.457 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.459 per dolar AS. Kurs rupiah menguat terhadap dolar AS merespon keputusan the Fed untuk tidak menaikkan suku bunga acuannya.
The Fed memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunganya (Fed fund rate) dengan alasan ekonomi global yang masih melambat dan dapat mengancam pemulihan perekonomian Amerika Serikat (AS). Meski demikian, keputusan the Fed untuk menunda kenaikan BI rate mendatangkan kekhawatiran baru karena mayoritas anggota the Fed masih mengharapkan kenaikan Fed rate tahun ini.
Dari dalam negeri, keputusan Bank Indonesia (BI) yang juga mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) kemarin (Kamis, 17/9) menunjukan prioritas untuk menjaga stabilitas keuangan di dalam negeri. Dolar AS masih berpeluang kembali menguat karena masih membuka kesempatan untuk merealisasikan kebijakan pengetatan moderat pada akhir tahun ini.
Dolar AS mencatat penurunan terhadap sejumlah mata uang dunia usai sidang the Fed yang mempertahankan suku bunganya. Namun, peluang kenaikan suku bunga masih terbuka menyusul pernyataan Gubernur the Fed Janet Yellen tadi malam masih menunjukkan komitmen untuk menaikkan suku bunga pada tahun ini. [Sugeng R]
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind