Jumat Siang, Rupiah Menguat ke Posisi Rp 13.742/USD

shadow

Benzano – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (20/11)  pagi hingga siang, bergerak menguat 33 poin menjadi Rp 13.742 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.775 per dolar AS.  Mata uang dolar AS tertekan terhadap mayoritas mata uang utama dunia menyusul proyeksi dari kalangan analis bahwa dibutuhkan langkah kebijakan keuangan bank sentral Amerika Serikat (AS) setelah menaikkan suku bunganya untuk memacu perekonomiannya.

Bank sentral AS mensinyalkan laju kenaikan suku bunga akan berjalan lambat. Kenaikan suku bunga yang berjalan lambat membuat aset dolar AS menjadi kurang menarik.  Di sisi lain, aksi ambil untung juga membayangi dolar AS karena kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat sudah diantisipasi pasar, sehingga dibutuhkan sinyal lanjutan mengenai kenaikan suku bunga kedua kalinya untuk mengangkat dolar AS kembali.

Dari dalam negeri, fundamental perekonomian Indonesia yang terbilang stabil di tengah perlambatan global menambah sentimen positif bagi mata uang rupiah untuk tetap berada di area positif.  Sejumlah mata uang dunia juga terpantau masih menguat terhadap dolar AS, di antaranya mata uang euro, yen Jepang, franc Swiss, dan pound sterling Inggris.

Dari dalam negeri, sentimen positif didukung dari tetapnya suku bunga lembaga penjamin simpanan (LPS) di mana tingkat bunga penjaminan di bank umum untuk simpanan rupiah sebesar 7,5 persen, valuta asing sebesar 1,25 persen, dan tingkat bunga penjaminan untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam bentuk simpanan rupiah sebesar 10 persen.  Diharapkan sentimen yang beredar saat ini mampu menopang mata uang rupiah untuk bergerak stabil dengan kecenderungan menguat. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*