Jumat Siang, Rupiah Melemah ke Posisi Rp 14.695/USD

shadow

Financeroll – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (25/9) pagi hingga siang bergerak melemah sebesar 15 poin menjadi Rp 14.695 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.680 per dolar AS.  Kurs rupiah kembali bergerak terdepresiasi terhadap dolar AS menyusul belum adanya momentum positif diantaranya proyeksi perekonomian Indonesia yang masih akan mengalami perlambatan.

Pernyataan Bank Indonesia (BI) yang memprediksi kondisi ekonomi Indonesia sampai semester pertama 2016 belum menunjukan perbaikan menyusul neraca transaksi berjalan dan neraca pembayaran Indonesia yang masih defisit.  Harapan perbaikan ekonomi masih minim sehingga membuat laju nilai tukar rupiah cenderung berada di area negatif. Intervensi pasar oleh BI pun diperkirakan hanya bersifat jangka pendek sepanjang belum ada kabar positif dari kinerja pemerintah terutama dalam menyerap anggaran belanja infrastruktur.

Faktor depresiasi nilai tukar rupiah datang dari berbagai sentimen baik dari domestik maupun eksternal.  Sentimen utama datang dari bank sentral AS (the Fed) yang akan menaikan suku bunga acuannya, situasi itu membuat likuiditas dolar AS di dalam negeri menjadi terbatas karena kebijakan the Fed itu akan mendorong mata dolar AS kembali ke negara asal.

Dari dalam negeri,  fundamental ekonomi Indonesia yang cenderung masih melambat membuat investor enggan untuk berinvestasi di dalam negeri. Perlambatan ekonomi Indonesia itu seiring dengan pemangkasan yang dilakukan oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) dan BI.  Pemangkasan target pertumbuhan ekonomi menambah kejelasan bahwa ekonomi Indonesia masih melambat ke depannya. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*