Murahnya harga yang ditawarkan toko ritel fashion, Forever 21, menyebabkan keributan di Brazil. Di mana, pembeli berbondong-bondong ke Morumbi, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di São Paulo, di mana toko itu dibuka untuk melayani lebih dari 5.000 orang pengunjung pada hari Sabtu.
Banyak konsumen yang tertarik dengan harga murah yang ditawarkan toko ritel itu, karena fashion item sering dihargai dengan harga yang selangit.
“Harga untuk sebagian besar pakaian di toko ini naik masih di bawah item yang ditawarkan oleh pengecer lain di Brasil,” ujar Nathalia Rezende, seorang pengunjung yang membeli gaun dengan harga senilai USD 38.
Juru bicara Forever 21, Kristen Strickler mengatakan banyak konsumen mereka tertarik dengan harga yang dan kualitas produk yang ditawarkan perusahaannya. Forever 21 sendiri sejauh ini sudah mengoperasikan 615 toko di seluruh dunia dan berencana untuk membuka tujuh toko di Brasil tahun ini.
Para analis mengatakan, masalah harga akan menjadi kunci apakah Forever 21 tumbuh subur di Brasil atau tidak. Sebab, konsumsi telah menjadi pendorong utama ekonomi Brazil selama 10 tahun terakhir akibat meningkatnya masyarakat kelas menengah di sana.
Menjaga harga agar tetap rendah telah menjadi tantangan bagi sebagian besar toko ritel yang beroperasi di Brazil mengingat besarnya pajak yang dikenakan pada produk mereka yaitu sebesar 35 persen.
Selain 21 Forever, sebelumnya Sao Paolo sudah memiliki beberapa toko ritel pakaian terkenal lain seperti Sephora dan Gap di Morumbi. Namun, keramaian yang terjadi pada 21 Forever adalah yang pertama kalinya.
“Saya pikir kedatangan 21 Forever akan mengubah perilaku penjualan toko-toko lain dan mereka akan segera menurunkan harga di Brazil,” kata Mara Modesto, seorang pelanggan 21 Forever.
Rizki Abadi/Journalist at Vibiznews/VM/VBN-wsj
Editor: Jul Allens
Pic : blogspot
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind