Jual Panik Brexit Gagalkan Penguatan IHSG

INILAHCOM, Jakarta–Dalam sepekan terakhir, indeks saham domestik hanya melemah tipis. IHSG gagal menggapai level psikologis 4.900 setelah dilanda panic selling sering sentimen keluarnya Inggris dari Uni Eropa alias Brexit.

Pada perdagangan sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0,57 poin (0,011%) ke posisi 4.834,57 pada pekan yang berakhir Jumat (24/6/2016) dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 4.835,14 per Jumat (17/6/2016).

Laju IHSG gagal mencoba naik seiring sengatan sentimen Brexit di pekan kemarin. “Di awal perdagangan pekan kemarin, sempat meredanya isu Brexit berhasil mengangkat indeks global ke teritori positifnya. Begitupun dengan IHSG yang berhasil bergerak menguat dengan memanfaatkan kondisi penguatan tersebut,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (26/6/2016).

Dari kabar domestik, berbalik positifnya laju Rupiah dan adanya rencana kembali pelonggaran moneter yang dilakukan oleh Bank Sentral, baik itu BI Rate maupun relaksasi Loan to Value (LtV) mampu dijadikan sentimen positif sehingga kembali menopang laju IHSG khususnya sektor properti.

Selain itu, aksi beli terhadap saham-saham lainnya juga masih terjadi jelang adanya pidato Gubernur the Fed Janet Yellen terkait kebijakan moneter serta semakin dekatnya referendum Brexit.

Adanya kebijakan relaksasi batas bawah LtV untuk kepemilikan rumah pertama menjadi 85% (vs 80%), kepemilikan rumah kedua menjadi 80% (vs 70%), serta kepemilikan rumah ketiga 75% (vs 60%) masih dijadikan sentimen positif bagi para pelaku pasar untuk tetap mengakumulasi sektor properti.

Jelang diadakannya referendum Brexit, pelaku pasar terlihat masih mempertahankan momentum bullish pada IHSG di tengah adanya tekanan ketidakpastian yang datang dari Eropa akan hal tersebut. S

Sementara itu, Janet Yellen dalam pidato nya mengatakan, apabila British memang benar-benar keluar maka keadaan tersebut akan berdampak pada risiko yang signifikan terhadap ekonomi AS dan juga stabilitas pasar keuangan global.

Pascakenaikan, laju IHSG mulai berbalik melemah. “Masih adanya sentimen ketidakpastian selama referendum Brexit berlangsung, dijadikan momentum oleh para investor untuk melakukan aksi profit taking sejenak, seiring laju IHSG yang telah mengalami penguatan dalam kurun waktu 4 hari terakhir,” tuturnya.

Di luar dugaan para pelaku pasar di mana Bremain yang selama ini lebih diunggulkan dan diharapkan dapat terwujud harus mengakui keunggulan Brexit setelah mayoritas hasil pooling menunjukan Inggris keluar dari Uni Eropa.

“Keadaan tersebut memancing adanya panic selling pada perdagangan akhir pekan kemarin, terutama dari pelaku pasar lokal yang mayoritas mudah terprovokasi ikut panik tanpa melihat secara rasional seberapa besar dampak langsung Brexit pada pasar keuangan maupun ekonomi Indonesia,” papar dia.

Akan tetapi, mulai adanya perlawanan aksi beli membuat rebound pun terjadi. Adanya aksi beli tersebut mulai terlihat setelah pelaku pasar kemungkinan merasa bahwa efek Brexit lebih kepada sentimen dibandingkan efek fundamentalnya. “Koreksi yang terjadi pun lebih dikarenakan sentimen sesaat,” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*