JP Morgan : Yuan Tiongkok Tetap Stabil Terhadap Mata Uang Global

Bank investasi JPMorgan Chase mengatakan yuan relatif stabil terhadap sekeranjang mata uang meskipun terus turun terhadap dolar AS.

Sinyal lebih kuat ke arah kenaikan suku bunga AS pada bulan Desember telah menempatkan lebih banyak tekanan ke bawah pada yuan, sebuah tren yang akan bertahan dalam kuartal keempat, kata Jing Ulrich, direktur dan wakil ketua Asia Pasifik di JPMorgan Chase, pada hari Senin (21/11).

Pada hari Senin, paritas tengah yuan terhadap dolar melemah ke 6,8985, terendah dalam lebih dari delapan tahun.

Tapi yuan tetap relatif stabil terhadap mata uang lainnya dalam keranjang, seperti euro dan yen Jepang juga jatuh ke posisi terendah baru, kata Ulrich.

Sementara itu, ketidakpastian mengenai perdagangan global mungkin tidak akan membalikkan pertumbuhan Tiongkok yang stabil yang berporos pada sektor jasa konsumsi, kata Ulrich.

Mengingat statistik di tiga kuartal pertama, Tiongkok dalam posisi yang baik untuk memperdalam reformasi di BUMN dan bank sambil terus melihat pertumbuhan yang stabil pada tahun 2017, Ulrich menyatakan.

Sebuah perekonomian Tiongkok yang terstruktur lebih baik dan berfungsi mengubah sebagai pelabuhan yang aman dan kesemibangan untuk ekonomi global, yang masih belum pulih setelah pemilihan presiden Amerika dan Brexit, katanya.

PDB Tiongkok tumbuh 6,7 persen pada tahun pada kuartal ketiga, stabil dengan kuartal kedua dan dalam kisaran target pemerintah 6,5 sampai 7 persen untuk tahun 2016, data resmi menunjukkan.

Para pejabat Tiongkok telah berulang kali mengesampingkan kemungkinan depresiasi tajam berkelanjutan dari yuan terhadap dolar, mengutip fundamental ekonomi yang kuat di negara itu, surplus transaksi berjalan dan cadangan devisa melimpah.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*