Jokowi: Mei, Juni, Juli, Dolar Pulang Kampung

Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencermati pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang cenderung melemah sejak memasuki 2015. Jelang pertengahan tahun, Jokowi memperkirakan tekanan terhadap rupiah bisa lebih dalam.

“Masih banyak yang mengkhawatirkan depresiasi, pelemahan rupiah. Memang harus kita akui, sekarang rupiah tertekan,” tutur Jokowi dalam pembukaan acara Indonesia Outlook 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (15/1/2015).

Namun, lanjut Jokowi, pelemahan kurs juga dialami negara-negara lain. Bahkan ada yang lebih parah dibandingkan Indonesia.

“India 2-3%, Indonesia 4-5%, yang lain-lain juga sama dan lebih tinggi dari kita. Rusia, Brasil, tertekan sangat tinggi. Artinya kita masih dalam posisi yang sangat baik,” jelas Jokowi.

Namun, Jokowi memperkirakan tekanan terhadap rupiah bisa lebih dahsyat jelang pertengahan tahu. Penyebabnya adalah ekonomi AS yang semakin membaik sehingga investor cenderung mengarahkan modalnya ke Negeri Paman Sam.

“Mei, Juni, Juli, karena Amerika nanti ekonominya lebih baik, akan ada dolar yang pulang kampung. Jadi jangan sampai kita kehilangan kendali atas kurs,” tegas Jokowi.

Mengutip data perdagangan Reuters, saat ini dolar AS berada di posisi 12.623. Menguat dibanding kala pembukaan pasar yaitu Rp 12.600.

(hds/dnl)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*