Jokowi Lemahkan Rupiah Saat Mencapreskan Diri

shadow

_49606_rupiahFinanceroll – Nasib politik calon presiden pro reformasi terkemuka di Indonesia telah merubah rupiah menjadi terbelakang pada spekulasi dunia demi mencapai perbaikan yang berkelanjutan pada neraca perdagangan.

Setelah melonjak 7,1% pada kuartal pertama, mata uang rupiah telah melemah 3,7% terhadap dolar, kinerja terburuk di antara 31 mata uang utama lainnya. Sementara survei dari beberapa analis menunjukkan keuntungan bagi rupiah akan didapat pada akhir tahun, dengan bank-bank dari ABN Amro Bank NV ke Morgan Stanley memprediksi penurunan ke level di atas 12.000 per dolar, dari level sebelumnya di 11.800 pada hari ini.

Nilai tukar rupiah berubah melemah setelah pemilu di bulan April lalu yang mengakibatkan parlemen terfragmentasi dan saingan dari Joko Widodo, gubernur Jakarta yang lebih dikenal dengan Jokowi, setelah dirinya bergabung menjadi calon presiden pada bulan Juli mendatang.

Majunya Jokowi sebagai calon presiden Indonesia menambah kekhawatiran setelah Bank Indonesia memperingatkan pekan lalu bahwa defisit perdagangan bangsa saat ini bisa dua kali lipat pada kuartal ini.

Bursa komoditi melihat rupiah terdepresiasi ke level 12.000 per dolar pada 31 Desember lalu. HSBC Holdings Plc menegaskan pada 29 Mei perkiraan menguatnya rupiah level ke 12.250, sementara ABN Amro memprediksi pada bulan lalu, rupiah bergeser menguat ke level 12.500.

Dimana dalam tiga bulan pertama pada tahun ini, ketika deficit dalam neraca berjalan turun menjadi 2,1% dari produk domestic bruto, dibandingkan dengan kuartal kedua di tahun 2013 sebesar 4,4%.

Setelah terpilihnya Jokowi sebagai gubernur Jakarta telah memotong pita merah dan didukung proyek-proyek infrastruktur besar, yang banyak disukai oleh pasar.  Oleh karena itu, membuat nilai tukar rupiah melonjak kuat dalam lima bulan tiga hari, apalagi saat Partai Demokasi Indonesia Perjuangan mengumumkan Jokowi akan maju sebagai calon presiden RI di tahun 2014.

Namun, para pelaku pasar tetap berhati-hati karena pesaing Jokowi juga memiliki power yang sangat berkuasa yaitu, mantan Jendral Prabowo Subianto dalam jajak pendapat beberapa analis. Ketidakpastian politik dan volatilitas rupiah kemungkinan akan membuat investor berhati-hati pada Indonesia. Di sisi lain juga mendukung untuk bisa membuat melemahnya mata uang demi membuat nilai ekspor lebih kompetitif.

Karena Investor juga bisa mendapatkan keuntungan dari penurunan rupiah, yang lebih berkaitan dengan bulan puasa Muslim mendatang, dimulai pada akhir Juni .

ING memprediksi rupiah akan rally ke level 10.800 per dolar pada akhir tahun ini. Median dari 21 perkiraan analis untuk kenaikan ke level 11.639 pada 31 Desember mendatang, meskipun itu melemah dari perkiraan 11.450 pada tanggal 29 April. -DT-


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*