Jokowi Effect Juga Ceriakan Pasar Obligasi

Harga obligasi milik pemerintah Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada hari Senin ini (17/3). Harga obligasi menguat seiring dengan  kembali maraknya arus masuk modal ke dalam portofolio saham dalam negeri.

Bursa saham lokal bergairah setelah Jokowi mengumumkan dirinya akan maju sebagai Capres pada pilpres bulan Juli mendatang.

Pada hari Jumat lalu euphoria pencalonan Jokowi membawa IHSG melesat kencang. Pembelian asing mencapai 656 juta dollar, terbesar sejak bulan Mei lalu. IHSG mengalami kenaikan sebesar 3.2 persen dan masuk ke dalam trend bullish.

Hari ini IHSG kembali melanjutkan kenaikannya yang cukup signifikan. Indeks tersebut menguat sebesar 0.4 pada perdagangan Senin pagi.

Yield obligasi bertenor 10 tahun milik pemerintah Indonesia mengalami penurunan tajam yang mendorong naik harganya. Tepantau yield bligasi yang jatuh tempo tahun 2024 mengalami penurunan 6 bps ke level 7.94 persen yang merupakan level paling rendah sejak tanggal 7 November yang lalu.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa harga obligasi akan mengalami kenaikan seiring dengan turunnya yield. Efek Jokowi ini bisa makin kuat apabila memang ia terpilih sebagai presiden.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*