Joko Widodo Keberatan Dengan Kenaikan Nilai Subsidi di RAPBN 2015

shadow

joko widodo adilsiregar 22 picturesFinanceroll – Presiden Terpilih Joko Widodo merasa berkeberatan dengan kenaikan nilai subsidi pada postur RAPBN 2015 yang telah dibuat oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Jokowi berharap pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersedia berbagi beban perihal kebijakan subsidi dengan cara mengurangi subsidi untuk pos-pos tertentu.

Hal itu dikemukakan Jokowi menyusul adanya kenaikan nilai subsidi pada postur RAPBN 2015 yang telah disampaikan oleh SBY di hadapan Rapat Paripurna DPR-RI.

Jokowi mengatakan pihaknya masih mempelajari postur anggaran pada RAPBN 2015. Namun demikian ada harapan untuk pengurangan subsidi agar bahan bakar minyak pada postur anggaran tersebut.

Jokowi usai menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Kepresidenan Jakarta, mengatakan jika subsidinya terlalu besar. Banyak tempat-tempat yang sepertinya masih bisa diefisienkan. Itu yang harus dikerjakan sehingga punya ruang fiskal yang lebih besar, lebih luas. Dan kalau bisa dibagi-bagi lebih baik.

Dalam RAPBN 2015, pemerintah mengajukan anggaran subsidi sebesar Rp433,512 triliun. Angka tersebut naik sebesar Rp30,476 triliun dibanding angka subsidi pada APBNP 2014.

Sebagian besar subsidi dialokasikan untuk subsidi energi, yakni sebesar Rp363,534 triliun. Subsidi BBM, BBN, LPG tabung 3 kg, dan LGV sebesar Rp291,111 triliun atau naik Rp44,617 triliun dibandingkan APBNP 2014. Sementara itu, subsidi listrik Rp72,422 triliun atau turun Rp31,393 triliun dibanding APBNP 2014.

Adapun subsidi non energi mencapai Rp69,977 triliun atau naik Rp17,252 triliun dibanding APBNP 2014.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*