Jelang RBA Emas Turun, Minyak Tunggu Data Inventori


shadow

Financeroll – Harga emas tetap stabil menurun pada awal Asia karena investor terus memantau kebijakan moneter yang Tiongkok dan pembatasan impor di India. Tiongkok memangkas suku bunga acuan untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari empat bulan. Sejumlah ekonom memperkirakan akan ada langkah-langkah pelonggaran sepanjang sisa tahun ini. Di India, pasar bereaksi terhadap berita mengejutkan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi akan mempertahankan suku bunga pajak negara untuk impor emas, meskipun ada spekulasi yang terjadi selama berbulan-bulan bahwa pemerintah bisa memotong bea masuk. Menteri Keuangan India Arun Jaitley mempertahankan impor emas sebesar 10 persen. Pada 2013, India meningkatkan pajak pada tiga kesempatan terpisah. 

Pada divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas berjangka untuk pengiriman April turun 0,02% menjadi $1.206,40 per troy ounce. Sementara itu, perak untuk pengiriman Mei naik 0,20% menjadi $16,418 per troy ounce.Kemarin harga emas tergelincir  setelah mencapai titik tertinggi dalam dua minggu, di tengah laporan yang saling bertentangan tentang permintaan logam mulia dari dua pembeli terbesar di dunia, Tiongkok dan India, kedua negara itu menggabungkan lebih dari 50% dari semua pembelian emas global. Emas awalnya naik dalam perdagangan pagi setelah rilis serentetan data ekonomi Tiongkok.

Sementara itu harga minyak mentah naik sedikit di Asia menjelang data cadangan minyak mentah AS. The American Petroleum Institute akan merilis perkiraan minyak mentah AS, distilat dan bensin stok pekan lalu.  Departemen Energi AS juga akan mengumumkan datanya.

Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah untuk pengiriman April naik 0,18% diperdagangkan pada $ 49,83 per barel. Semalam, minyak berjangka West Texas Intermediate menepis pelemahan sebelumnya karena pedagang mencerna data ekonomi AS dalam upaya mereka untuk mengukur kekuatan ekonomi. The Institute for Supply Management mengatakan indeks pembelian manajer jatuh ke level terendah 13-bulan 52,9 pada Februari dari pembacaan 53,5 pada Januari. Ini adalah penurunan pertama belanja konsumen sejak awal 2009. Belanja konsumen merupakan sumber tunggal terbesar pertumbuhan ekonomi AS.

peningkatan harga minyak mentah juga masih tampak terbatas karena investor terus fokus pada kelebihan pasokan Amerika Utara. Di tempat lain, di ICE Futures Exchange di London, minyak Brent untuk pengiriman April jatuh US $1,14, atau 1,81%, diperdagangkan pada $61,45 per barel di tengah kekhawatiranadanya gangguan untuk pasokan dari Libya.

Hari ini fokus para pelaku perdagangan komoditas khususnya emas juga akan tertuju pada agenda dari RBA, bank sentral Australia, meskipun negara tersebut bukan pengguna emas terbesar, sebagai salah satu produsen besar logam tersebut akan ada pengaruh yang terjadi saat kebijakan moneter RBA dirilis. Para ekonom memeperkirakan RBA akan memangkas suku bunganya. Jika demikian benar terjadi, harga emas bisa mengalami lonjakan.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*