Jelang Perdagangan Eropa, Harga Emas Masih Tertekan


shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas logam mulia di hari Senin(3/11), harga emas dan perak masih tertekan dengan diperdagangkan lebih rendah, setelah melemahnya aktifitas manufaktur wilayah Tiongkok di bulan Oktober ketika pasar tengah menanti hasil data manufaktur AS nanti malam.

Jelang perdagangan di sesi Eropa, emas berjangka pengiriman Desember telah diperdagangkan lebih rendah 0.17% di level $1.169.60 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange. Sejak perdagangan di sesi Asia hari ini, harga emas terpantau menyentuh level $1.161.30 untuk sesi terendah harian dan level $1.171.20 untuk sesi tertinggi harian.

Sedangkan untuk perak berjangkan pengiriman Desember juga terpantau diperdagangkan lebih rendah 1.02% di level $15.942 per troy ounce, dengan terpantau menyentuh level $15.743 untuk sesi terendah harian dan level $16.122 untuk sesi tertinggi harian.

Pergerakan logam mulia hari ini, terpantau mendapat tekanan akibat melemahnya aktifitas manufaktur wilayah Tiongkok di bulan Oktober lalu. Berdasarkan laporan yang dirilis oleh China Federation of Logistics and Purchasing menyatakan bahwa PMI Manufaktur Tiongkok telah mengalami penurunan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 50.8 di bulan Oktober, dari 51.1 di bulan September.

Laporan yang dirilis oleh Markit hari ini juga telah memperlihatkan bahwa PMI Manufaktur Akhir Tiongkok tidak mengalami perubahan di level 50.4, dari 50.4 di bulan sebelumnya.

Dampak lain yang turut mendukung emas berjangka bergerak ke level rendah 4 tahun setelah kuatnya hasil data ekonomi AS yang disertai dengan hasil keputusan Bank Sentral Jepang yang memperluas program stimulusnya, sehingga kedua peristiwa tersebut telah mendukung kembali menguatnya greenback pada hari Jumat lalu.

Sementara itu, serangkaian data ekonomi AS dijadwalkan akan dirilis pukul 22.00 waktu Jakarta, yang meliputi sebuah laporan PMI manufaktur, belanja bangunan, dan total penjualan kendaraan bermotor di wilayah AS.

Tekanan bagi emas berjangka nantinya dapat terjadi apabila aktifitas manufaktur di wilayah AS kembali mengalami penguatan sehingga memberikan dukungan permintaan bagi dolar AS, mengingat pergerakan emas cenderung berlawanan terhadap greenback.

Pada laporan sebelumnya, ISM telah menunjukkan bahwa PMI Manufaktur AS mengalami penurunan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 56.6 di bulan September lalu, sedangkan untuk di bulan Oktober ini survei oleh ekonom telah memperkirakan bahwa PMI Manufaktur AS akan kembali mengalami penurunan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 56.5 di bulan Oktober.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*