Jelang Pengumuman the Fed, "Wall Street" Menguat

New York – Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street pada perdagangan sesi siang Rabu (29/7) waktu setempat menguat menjelang pengumuman bank sentral AS, Federal Reserve soal keputusan kenaikan suku bunga yang akan diumumkan pukul 02.00 pm waktu setempat.

Investor fokus pada hasil pertemuan dua hari the Fed apakah bank sentral akan menaikkam suku bunga yang sejak 2006 bertahan di level 0-0,25 persen, atau tidak ada kenaikan pada minggu ini.

Chairman the Fed Janet Yellen di depan kongres baru-baru ini, mempertimbangkan akan menaikkan suku bunga pada September. Diketahui suku bunga The Fed mendekati nol selama hampir satu dekade terakhir, dan The Fed mengatakan akan menaikkan setelah melihat pemulihan perekonomian.

Data ekonomi AS menyebutkan, kontrak pembelian rumah AS secara tak terduga turun pada bulan Juni setelah lima bulan berturut-turut meningkat. Hal ini menyiratkan sektor perumahan colling down sejenak setelah mendapat keuntungan berturut-turut.

Investor memprediksi The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya pada pekan ini menyusul kekhawatiran krisis utang Yunani dan anjloknya pasar saham Tiongkok. Investor meramal, The Fed akan menunda menaikkan suku sampai akhir tahun.

“Saya tidak mengharapkan sesuatu yang berbeda dari pertemuan FOMC hari ini. Investor cenderung mengambil sikap hati-hati menjelang pertemuan tersebut dan itulah mengapa kita tidak melihat terlalu banyak perdagangan pada hari ini,” kata Kepala strategi ekuitas Wunderlich Efek, Art Hogan, di New York.

Hingga pukul 11:18 ET, Dow Jones Industrial Average naik 87,22 (0,49 persen) di 17.717.49, indeks S&P 500 naik 9,08 poin (0,43 persen) pada 2.102,33 dan Nasdaq Composite naik 6.80 poin (0,13 persen) pada 5.096,00.

Delapan dari 10 sektor S&P menguat dimana indeks industrial memimpin kenaikan. Penguatan Wall Street juga tak lepas dari janji regulator Tiongkok untuk membeli kembali saham sebagai langkah stabilisasi setelah bursa Negeri Tirai bambu itu merosot tajam beberapa hari terakhir.

Bursa saham AS Selasa menguat signifikan mengakhiri pelemahan lima hari beruntun karena perhatian investor mulai bergeser dari masalah saham Tiongkok ke pendapatan perusahaan di AS.

Menurut data Thomson Reuters, dengan laporan kuartal kedua berjalan baik, analis mengharapkan laba perusahaan yang tergabung dalam indeks S&P 500 naik 0,8 persen dan pendapatan menurun 3,9 persen.

The S&P 500 diperdagangkan 16,9 kali laba dalam 12 bulan ke depan, di atas rata-rata 10-tahun dari 14,7 kali, menurut data StarMine. “Laba cukup baik tapi masalahnya adalah bahwa kita belum melihat pertumbuhan pendapatan organik,” kata Hogan.

Sementara saham Twitter turun 14,3 persen menjadi US$ 31,30 setelah perusahaan microblogging itu mengatakan jumlah penggunanya rata-rata bulanan melambat sejak go public pada 2013.

Saham Yelp merosot 29,4 persen ke level terendah hampir dua tahun menjadi US$ 23,66 setelah operator situs Yelp.com, itu melaporkan kerugian.

Gilead Sciences (GILD.O) naik 3,9 persen menjadi US$ 119,46 setelah perusahaan menaikkan prospek penjualan 2015 mncapai US$ 1 miliar.

Whisnu Bagus Prasetyo/WBP

Reuters


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*