Jelang Malam, Dollar AS Cenderung Melemah


shadow

Financeroll – Pergerakan pasar mata uang di hari Selasa(17/2), dollar AS terlihat alami beragam pergerakan terhadap beberapa mata uang utama lainnya, meski terlihat cenderung melemah ketika sentimen ekonomi Eropa mengalami peningkatan di bulan Februari.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, EURUSD menguat 0.44% di level 1.1404, GBPUSD menguat 0.15% di level 1.5388, USDJPY menguat 0.31% di level 118.85, dan USDCHF melemah 0.10% di level 0.9311. Sedangkan terhadap mitra dollarnya, greenback terlihat alami pelemahan dengan pasangan AUDUSD menguat 0.52% di level 0.7814 dan untuk USDCAD melemah 0.71% di level 1.2378.

Pada index dollar AS, yang memperlihatkan performa greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya terpantau melemah 0.42% di level 94.06.

Meski bergerak beragam, akan tetapi dollar AS cenderung alami pelemahan setelah dirilisnya serangkaian ekonomi di wilayah Eropa hari ini. Pelemahan tajam sangat terlihat pada pasangan EURUSD ketika euro mendapat dukungan menguat akibat meningkatnya sentimen ekonomi di wilayah zona euro.

Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh ZEW telah menyatakan bahwa sentimen ekonomi Jerman telah alami kenaikan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 53.0 di bulan Februari. Sedangkan untuk sentimen ekonomi di wilayah zona euro juga alami kenaikan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 52.7, dimana lampaui perkiraan ekonom dengan kenaikan menjadi 51.3 di bulan Februari.

Sementara itu, perkembangan yang terjadi di wilayah Yunani juga telah berhasil mencuri perhatian pasar setelah Yunani memutuskan untuk menolak tawaran perpanjangan jatuh tempo hutang selama 6 bulan dari Uni Eropa.

Pertemuan yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Belanda, Jeroen Dijsselbloem mengatakan bahwa Yunani masih memiliki waktu untuk melakukan pengajuan perpanjangan batas waktu jatuh tempo hutang hingga hari Jumat besok, atau Negara tersebut harus menyelesaikan pada akhir bulan Februari ini.

Jatuh tempo atas utang Yunani terhadap Uni Eropa sebesar 240 milyar euro tersebut akan berakhir pada 28 Februari 2015 mendatang, namun sebagian besar pemerintah baru di Yunani menginginkan hutang tersebut tidak dilanjutkan kembali, meski Yunani harus terancam lepas dari wilayah zona euro.

Pada hari Senin kemarin, Menteri Keuangan Yunani, Yiannis Varoufakis mengatakan bahwa ia siap untuk melakukan penandatanganan dokumen baru yang berasal dari Komisi Eropa, yang menggarisbawahi sebuah kesepakatan antara Yunani dengan mitranya.

Meski telah diterimanya beberapa tawaran yang disajikan oleh Komisi Eropa ini, pada akhirnya Yiannis Varoufakis memutuskan bahwa ia tidak menyetujui atas tawaran itu, karena menurutnya beberapa hal tersebut masih diragukan terutama kepada isu-isu penting serta kebijakan masa lalu.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*