Jelang Malam, Dolar AS Bergerak Beragam


shadow

Financeroll – Perdagangan valuta asing di hari Senin(24/11), dolar AS terpantau bergerak beragam terhadap beberapa mata uang utama dunia meski permintaan dolar AS terus berlanjut yang ditopang kuat oleh perbedaan kebijakan moneter antara The Fed dengan bank sentral di Asia dan Eropa.

Selama berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, pasangan EURUSD menguat 0.10%di level 1.2404, GBPUSD melemah 0.08% di level 1.5646, USDJPY menguat 0.42% di level 118.28, dan USDCHF melemah 0.05% di level 0.9696. Sedangkan terhadap mitra dolarnya, greenback terpantau menguat dengan pasangan AUDUSD melemah 0.35% di level 0.8642 dan untuk USDCAD menguat 0.08% di level 1.1242.

Pada index dolar AS, yang memperlihatkan performa greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, melemah 0.03% di level 88.36.

Dolar AS terlihat beragam pergerakan, meski dukungan permintaan dolar yang ditopang kuat oleh perbedaan kebijakan moneter antara The Fed dengan bank sentral di Asia dan Eropa.

Perbedaan kebijakan bermula dari wilayah Asia, ketika People Bank of China menyatakan untuk melakukan pemangkasan pada tingkat suku bunga deposito sebanyak 25 basis poin menjadi 2.75%, sedangkan untuk tingkat suku bunga pinjaman telah mengalami kenaikan sebanyak 40 basis poin menjadi 5.6%.

Pada wilayah zona euro, Presiden Bank Sentral Eropa menyatakan bahwa bank sentral siap memperluas program stimulus mereka saat ini guna menaikan tingkat inflasi wilayah zona euro.

Meski demikian, kedua kebijakan tersebut terlihat berbeda dengan apa yang ditempuh oleh Bank Sentral AS, dimana The Fed justru telah melakukan pengetatan kebijakan dengan mengakhiri program pembelian obligasi mereka pada bulan Oktober lalu.

Sementara itu, perhatian pasar pada hari ini tengah tertuju kepada sebuah laporan aktifitas sektor Jasa di wilayah AS yang dijadwalkan akan dirilis pada pukul 21.45 waktu Jakarta. Survei ekonom telah memperkirakan bahwa PMI Sektor Jasa di wilayah AS akan mengalami kenaikan menjadi 57.3.

Seiring dengan perkiraan tersebut, dolar AS memiliki momentum untuk bergerak naik apabila hasil data tersebut sesuai dengan perkiraan ekonom. Akan tetapi, dolar AS bisa mendapat tekanan ke bawah apabila hasil data tersebut mengalami penurunan.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*