Jelang Keputusan The Fed, Wall Street Menguat Didorong Saham Energi

New York – Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street pada perdagangan Rabu siang waktu setempat atau Kamis pagi WIB (17/9) menguat menyusul melonjaknya harga minyak hingga 5 persen. Kenaikan bursa di tengah penantian investor menjelang keputusan Bank Sentral AS, Federal Reserve soal suku bunga.

The Fed akan memutuskan suku bunga pada Kamis setelah pertemuan dua hari. Spekulasi tentang kapan Fed akan mengakhiri tujuh tahun suku bunga mendekati nol telah membuat Wall Street stabil selama berbulan-bulan.

Peluang kenaikan suku bunga the Fed hanya 30 persen melalui pertemuan Janet Yellen dan rekan-rekannya pada minggu ini. Dari 80 ekonom yang disurvei Reuters, hanya 35 yang mengatakan bank sentral akan menaikkan suku minggu ini.

The Fed akan memberikan perhatian khusus pada pasar tenaga kerja dan inflasi sebelum memutuskan kenaikan suku bunga. Pasar kerja terus mendapatkan sentimen posittif, adapun inflasi tetap di bawah target 2 persen yang ditetapkan bank sentral

Hingga pukul 11:32 waktu setempat, indeks Dow Jones naik 97,17 poin (0,59 persen) ke 16.697,02, indeks S&P 500 naik 11,75 poin (0,59 persen) pada 1.989,84 dan Nasdaq Composite naik 16,68 poin (atau 0,34 persen) pada 4.877,20.

Sembilan dari 10 sektor S&P menguat dimana indeks energi memimpin penguatan. Harga minyak melonjak sekitar 5 persen setelah penarikan tak terduga stok minyak AS. Saham Exxon naik 1,6 persen Exxon yang memberi kontribusi terbesar untuk Dow dan S&P 500.

Saham bergerak fluktuasi (volatile) sejak Tiongkok mendevaluasi mata uangnya pada bulan Agustus. “Volatilitas akan berlanjut sampai Fed mengambil keputusan,” kata Managing Director RJ O’Brien & Associates, John Brady di Chicago.

Data Rabu menunjukkan, harga konsumen AS secara tak terduga turun pada Agustus karena harga bensin kembali tertekan dan dolar menguat. Indeks harga konsumen turun 0,1 persen bulan lalu. Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan CPI akan berubah pada bulan Agustus.

Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global. Namun AS berada pada jalur pertumbuhan yang cukup baik sehingga bank sentral harus segera menaikkan suku bunganya. “Menaikkan suku bunga sekarang akan menghapus ketidakpastian di pasar,” kata Kepala ekonom OECD Catherine Mann.

Saham Hewlett-Packard (HPQ.N) naik 4,2 persen pada US$ 28,25 setelah perusahaan akan memangkas 33.300 pekerjanya. FedEx (FDX.N) turun 3,8 persen menjadi US$ 148,10 setelah perusahaan pengiriman paket itu memangkas proyeksi laba 2016.

Saham Anheuser-Busch InBev (BUD.N) (ABI.BR) naik 5,2 persen pada US$ 113,70 setelah pembuat bir terbesar dunia itu mendekati rivalnya SABMiller (SAB.L).

Whisnu Bagus Prasetyo/WBP


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*