Jelang Data AS, Harga Emas Bertengger di Zona Merah

shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas berjangka Senin(6/7), harga emas dan perak terpantau diperdagangkan lebih rendah setelah Yunani merilis hasil referendum nasional dan menjelang dirilisnya laporan ekonomi AS malam ini.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, emas berjangka pengiriman Agustus melemah 0.33% di level $1.164.00 per troy ounce di divisi Comex, AS. Sejak pagi ini, harga emas terlihat bergerak menyentuh level $1.162.00 untuk sesi terendah harian dan level $1.174.40 untuk sesi tertinggi harian.

Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman September terpantau melemah 0.62% di level $15.558 per troy ounce. Pergerakan harga perak sejak pagi ini terlihat telah bergerak menyentuh level $15.497 untuk sesi terendah harian dan level $15.773 untuk sesi tertinggi harian.

Ketidakpastian kondisi yang terjadi di Yunani sejauh ini masih belum memberikan dukungan permintaan pasar pada harga emas dan perak untuk mengalami kenaikan. Yunani telah bersepakat untuk memilih “Tidak” dalam hasil jajak pendapat yang dilakukan pada hari Minggu kemarin.

Keputusan yang telah ditempuh oleh masyarakat Yunani tersebut telah membuka peluang ancaman bangkrutnya perbankan di wilayah tersebut yang disertai dengan dampak sistemik bagi perbankan Uni Eropa.

Meski demikian, kebuntuan atas krisis yang terjadi di wilayah Yunani tersebut masih diberikan ruang gerak setelah pejabat pemerintahan Yunani akan melakukan pertemuan kembali dengan Angela Merkel dan Francois Hollande di Paris.

Sementara itu, gejolak pergerakan harga emas nantinya akan kembali mengalami pergeseran harga ketika dirilisnya laporan PMI Non-Manufaktur AS pada pukul 21.00 waktu Jakarta. Apabila laporan tersebut memperlihatkan tengah terjadinya pemulihan pada aktifitas jasa di Amerika, maka harga emas berpotensi melanjutkan penurunan. Namun sebaliknya, jika aktifitas jasa di wilayah Amerika mengalami penurunan maka harga emas berpeluang mengalami kenaikan. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*