Jelang akhir tahun, Rupiah bisa kembali ke 14.000

JAKARTA. Mendekati bulan Desember, rupiah semakin tertekan. Pada tanggal 17 Desember mendatang The Fed akan menggelar rapat terakhir tahun ini sekaligus mengumumkan besarnya tingkat suku bunga.

Mengutip Bloomberg, Kamis (26/11) nilai tukar rupiah tergerus 0,38% dari sehari sebelumnya menjadi Rp 13.742 per dollar AS.

Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk mengatakan tren pergerakan rupiah mendekati bulan Desember akan tertekan. “Penguatan tidak akan terlalau signifikan karena hanya proft taking dollar AS,” lanjutnya.

Kenaikan suku bunga The Fed menurut Ruly bis amenekan rupiha hingga menyentuh Rp 14.000 per dollar AS pada akhir tahun. Sementara data-data ekomi AS tersu mendukung kenaikan suku bunga lantaran emnunjukkan hasil positif. Lihat saja, pertumbuhan ekonomi AS kuartal III-2015 sebesar 2,1% sudah mencapai target.

Jika pelemahan rupiah terlalu besar, BI kemungkinan akan melakukan intrevensi. Namun, Rully menduga intervensi BI tidak akan agresif mengingat cadangan devisa yang semakin menipis. Jumat (27/11) Rully memperkirakan mata uang garuda masih akan mencatat pelemahan.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*