Jejak Naik Emas Tersendat


shadow

Financeroll – Setelah mencapai level high 1194.10 pada sesi transaksi hari Senin kemarin, Emas terlihat mengalami fase koreksi minor  pada pasar Asia hari kedua pekan ini, dan mendekati level  1177.00. Koreksi yang mendera Emas setelah sukses menggapai level puncak dua  pekan kemarin,  disebabkan oleh penguatan kembali dollar AS atas rival mata uang utama lainnya, sehingga mengurangi daya tarik emas sebagai investasi alternative

Data pemerintah menunjukkan bahwa pada akhir pekan tanggal 11 November posisi beli  Emas di Comex Gold Futures dan options anjlok sebesar 14%, sebagaimana  dikabarkan oleh Bloomberg News pada tanggal 14 November .

Kepemilikan Emas menurun 49% selam tiga pekan terakhir, merupakan penurunan terbesar sejak Desember. Sedangkan asset dalam bentuk exchange-traded products yang berbasis logam, terus mengalami penurunan pada level terendah sejak bulan Mei 2009

Sejatinya Emas sedang menghadapi penurunan dalam rentang dua tahun bersinambung . Kebijakan Fed dalam wacana mendongkrak suku bunga, menjadi factor katalis terkuat anjloknya performa Emas dan menguatnya dollar AS, sementara negara maju lainnya malah getol menggemakan stimulasi ekonomi, sebagaimana yang dilontarkan oleh Presiden ECB, Mario Draghi kemarin,  sangat mendesak untuk menyepakati pada komitmen jangka pendek bagi ekonomi Eurozone.

Secara fisik, permintaan Emas  juga mengalami penurunan pada level terendah dalam lima tahun sepanjang kuartal ketiga 2014, sebagaimana diriilis oleh World Gold Council (WGC). Permintaan emas fisik dunia menurun 2% (basis tahunan) menjadi 929 tone.

Di sisi lain, meski sempat bergeliat menjemput level  76.29 pada akhir pekan kemarin, namun penampilan Minyak Mentah belum stabil dan masih dalam belenggu bearish trend, sebagaimana terdeteksi pada sepanjang sesi transaksi hari Senin kemarin dengan minyasakan pola candle hanging man, yang berindikasi tekanan jual masih akan membayangi jejak minyak mentah

Kemarin, data pertumbuhan ekonomi Jepang yang menurun (-1.6%) pada kuartal ketiga, kembali menjadi salah satu factor tekanan jual bagi minyak mentah. Sejak bulan Juni, harga minyak mentah Brent telah terkuras 31% menyusul desakan para anggotan negara OPEC untuk menolak pemangkasan produksi dan mengurangi  harga eksport, sementara produksi minyak mentah AS melonjak pada level tertingginya dalam lebih dari tiga decade.

Hari ini, kans Emas untuk kembali menguji  area 1200 masih terbuka, selama bergerak konsisten di atas support 1177.00. Sementara Minyak Mentah  akan mampu memperbarui posisinya jika bergerak konsisten di atas level 78.60. Bagi Perak, recovery di atas area 17.00 akan menjadi bekal untuk membuka peluang bullish, sementara jika kembali anjlok di bawah 15.75 rentan untuk terpelanting menuju 15.00 hingga 14.80


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*