Jangan Berharap Gerak IHSG Mundur Jemput Anda

INILAHCOM, Jakarta-Pasar pemodal di bursa saham disarankan untuk tidak berharap IHSG dan rupiah bergerak mundur. Selain tak elok, harapan itu melawan arah fundamental ekonomi dan pasar. Lantas?

Pada perdagangan sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 381,54 poin (9,06%) ke posisi 4.589,34 pada pekan yang berakhir Jumat (9/10/2015) dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 4.207,8 per Jumat (2/10/2015).

Sem Susilo, investor saham dan pendiri Sahampemenang dengan Line Official, ID: @aul7664g memberikan penjelasan perihal kebangkitan IHSG dan keperkasaan nilai tukar rupiah dalam sepekan terakhir.

“IHSG bangkit, nilai tukar rupiah perkasa, ini indikasi apa? Dan, bagaimana menyikapinya?” katanya kepada INILAHCOM melalui pesan elektronik, Sabtu (10/10/2015).

Menurut Sem, penguatan nilai tukar rupiah dipicu oleh beberapa faktor. Pertama, indikasi penundaan kenaikan the Fed rate hingga tahun depan. Kedua, selama ini nilai tukar rupiah terombang-ambing di level valuasi psikologis dan persepsi negatif bukan di valuasi fundamental.

“Hal ini, tentu ada batasnya dan pada akhirnya pasar akan kembali ke valuasi fundamental,” ujarnya.

Ketiga, dari indikasi ekonomi, kuartal III-2015, sudah lebih baik dari kuartal II dan tentu kuartal IV akan lebih baik dari kuartal III dan begitu seterusnya. “Jadi, pasar mulai mengambil posisi membeli ‘masa depan’,” ungkap dia.

Keempat, psikologi pasar sama seperti psikologi massa. Artinya, kata Sem, perubahan bisa berlangsung dengan sangat cepat seperti yang terjadi saat ini.

Kelima, dampak positif dari paket stimulus ekonomi yang pemerintah luncurkan secara beruntun. “Pasar disarankan untuk tidak berprasangka negatif. Sambutlah masa kebangkitan ini dengan harapan dan keikutsertaan,” ucap Sem mewanti-wanti.

Dia menyarankan kepada para pemodal untuk tidak lagi berharap, nilai tukar rupiah longgsor dengan memborong dolar AS. “Ini bukan hanya pengharapan yang kurang elok tetapi juga melawan arus fundamental ekonomi nasional,” timpal dia.

Begitu juga dengan para pelaku pasar modal yang tertinggal kereta. “Saya sarankan juga, jangan lagi berharap IHSG mundur menjemput Anda,” tuturnya. “Sekali lagi, selain pengharapan yang kurang elok juga melawan arah fundamental pasar.”

Lantas? Jangan kejar saham-saham yang sudah terbang tinggi. Sebab, pada saham-saham tersebut ada risiko pullback aksi ambil untung. “Di IHSG ada 500-an saham, tentu masih banyak saham berkualitas dan manajemennya berintegritas tetapi harga sahamnya masih tertinggal,” ucapnya.

Akumulasi saja kelompok saham dengan kategori berkualitas dan manajemen berintegritas. “Sebab, cepat atau lambat juga akan bangkit mengejar ketertinggalannya,” imbuh Sem. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*