Jika dolar AS makin menguat, maka rupiah semakin jatuh. Dolar AS bakal menguat jika The Federal Reserve (The Fed) menaikkan tingkat suku bunganya.
Nah, saat ini bank sentral AS itu sedang menggelar pertemuan selama dua hari untuk menentukan nasib suku bunga AS. Pertemuan itu dipimpin oleh Janet Yellen, Gubernur The Fed, wanita yang akan menentukan nasib mata uang dunia termasuk rupiah. (Lihat sosok Yellen di sini)
“Tekanan (ke rupiah) masih cukup besar. Semua pelaku pasar sekarang tidak tahu apa yang ada di otaknya Janet Yellen,” kata Analis First Asia Capital (FAC) David Sutyanto kepada detikFinance, Kamis (17/9/2015).
Banyak pihak yang memprediksi Yellen akan menaikan tingkat suku bunga AS yang sekarang masih 0,25%. Prediksinya berbeda-beda, tapi yang paling sering dibicarakan adalah naik jadi 0,30%.
“Tapi bisa juga ternyata dia batal menaikkan, tapi secara tidak langsung merumuskan kebijakan lain. Ini kita semua yang tidak tahu,” katanya.
Sayangnya, bagi negara yang banyak membutuhkan dolar AS seperti Indonesia, imbas kebijakan Yellen akan sangat terasa.
Dalam dua pekan ini saja, bahkan sebelum The Fed mengambil keputusan, rupiah sudah jatuh cukup dalam. Lihat dalam infografis berikut ini.
Menjelang siang hari ini dolar AS sempat menanjak ke posisi tertingginya di Rp 14.458.
(ang/dnl)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind